Yesus Mati diatas Kayu Salib |
Maknai
Kematian Dan Kebangkitan Tuhan Yesus Secara Universal
Aweida Papua, Peristiwa kematian Tuhan Yesus menunjukan kepada umat ciptaannya di dunia ini wajib mengenang kembali atas pengorbanan kristus yang relah menyerahkan nyawanya demi umat yang berdosa ini supaya setiap individu dapat memperoleh hidup yang kekal. Jika kita menjadi pengikut Yesus, ini artinya kita harus melakukan apa saja yang menjadi kehendak-Nya.
Yesus menjalani penderitaan-Nya dengan taat dan tenang sampai Ia mati di kayu salib. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah merenungkan betapa dahsyatnya penderitaan Yesus ini? Kalau kita menderita di dunia ini, hal itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderitaan Yesus. Sebelum mati, Yesus memikul salib. Hal ini berarti bahwa kita juga harus menghadapi berbagai pergumulan dan tantangan dalam hidup. Namun, percayalah bahwa bersama Dia, kita mampu melewati semuanya itu.
Dalam suasana paskah kali ini, kita dapat memaknai pengorbanan Yesus Kristus diatas kayu salib sesuai kondisi kita. Yesus adalah anak Allah yang maha tinggi sebagai raja diatas segala raja. Dan Ia datang kedalam dunia untuk membebaskan manusia dari ikatan belenggu dosa sehingga kita wajib memperingati makna paskah ini berdasarkan konteks budaya bangsa masing-masing. Sebab Yesus mati tidak hanya untuk bangsa israel (Yahudi) saja, tetapi Yesus mati buat segala bangsa yang ada di belahan dunia, termasuk bangsa papua yang terdiri dari 250 suku etnis yang ada di Tanah Papua.
Yesus Kristus disalibkan, lalu dikuburkan dan Ia bangkit pada hari yang ketiga karena Yesus itu Anak Allah yang diutus oleh Bapanya kedalam dunia dengan maksud mewujudkan misi keselamatan sesuai perintah dari Bapanya. Dengan kehadiran Yesus di dunia ini, dia sudah merelahkan hidupnya demi umat ciptaanya dapat diselamatakan dari pelanggaran dan dosa manusia yang ada hidup didunia ini .Yesus sudah menanggung segala beban pelanggaran dan dosa kita supaya semua ciptaan Tuhan dapat diselamatkan melalui kasih dan anugrahnya.
Kematian dan kebangkitan Kristus merupakan dua puncak dari dua peristiwa yang berbeda, namun tak dapat dipisahkan. Kematian merupakan puncak penderitaan bahkan ketika Yesus dikuburkan, merupakan puncak perendahan yang paling dalam. Sedangkan kebangkitan Kristus merupakan puncak kemenangan dalam karya penyelamatan.
Suasa paskah kali ini, diwajibkan setiap umat ciptaan Tuhan dapat memaknai kematian Tuhan Yesus dalam bentuk konteks budaya bangsa sebagai anugrah pemberian Tuhan secara universal. Kematian Tuhan Yesus dapat diperingati dan dirayakannya secara personal maupun kolektif, agar hidup kita lebih berkonsisten pada nilai-nilai Iman, Moral dan budaya sebagai anugrah pemberian Tuhan kepada setiap umat manusia yang hidup diseluruh penjuru di dunia ini.
Kita akan memperoleh keselamatan untuk hidup yang kekal, dan kebangkitan Yesus bukan hanya untuk sebagian orang atau sebagian aliran agama saja, melainkan pengorbanan Yesus Kristus itu secara menyeluruh dan merata tanpa membedakan golongan ras, dan agama yang bertentangan menurut keyakinan dan kepercayaan kita masing-masing.
Kebangkitan membuktikan bahwa salib dan kematian Yesus pada jum’at agung, bukanlah tanda kekalahan dan akhir dari riwayat-Nya. Kebangkitan menunjukkan atau menandakan bahwa kayu salib, bukan kayu kematian, melainkan kayu kehidupan. Kebangkitan membuktikan bahwa jum’at agung, bukan jum’at kelabu atau hari perkabungan, melainkan wujud anugrah Allah yang dapat mengatasi masa depan yang kelabu. Kematian dan kebangkitan Kristus memproklamirkan seiap Dia yang sebenarnya dan sebagai doktrin yang fundamental bagi kekristenan.
Oleh karena itu, setiap suku dan bangsa yang mengimani Yesus Kristus sebagai pemenang, pengudus, pengampun dan penyelamat, sebab keselamatan hanya dapat ditemukan didalam dia mempunyai kuasa supernatural. Pengorbanan kristus diatas kayu salib mengindikasikan bahwa bukti pengorbanan Yesus sudah semakin nyata terhadap seluruh umat ciptaannya agar kita semua memperingati hari kematian dan kebangkitannya secara menyeluruh dibelahan dunia.
Yesus sudah bangkit pada hari yang ketiga karena Ia anak Allah yang yang maha tinggi sebagai bahan perenungan bagi setiap umat-Nya yanng mengimani atau mempercayai Yesus adalah anak Allah. Ia datang kedalam dunia dengan maksud memikul segala pelanggaran dan dosa agar setiap manusia yang ada di dunia dapat diselamatkan.
Mari kita belajar dambil menghayati atas peristiwa yang dasyat tentang kematian dan kebangkitang Tuhan Yesus dalam situs diawa ini. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, kita bisa beljar bersama dalam kitab injil yang sudah termuat dalam media ini, http://bungursolution.blogspot.co.id/2009/10/makna-kematian-kebangkitan-kristus.html danhttp://sobolimmatius.blogspot.co.id/2013/06/makna-kematian-dan-kebangkitan-yesus.html, Supaya kita senantiasa berada dialam dia yang menghidupkan dan menyelamatkan kita dari pelanggaran dan dosa sehingga kita akan memperoleh taman firdaus yang disediakan oleh Yesus sendiri bagi orang yang percaya.
Rasanya bersyukur dalam segala kondisi karena Ia sang raja merelahkan hidupnya demi pelanggaran dan dosa pribadi dan sesama. Sehingga kami sudah diselamatkan melalaui peristiwa kematian Tuhan Yesus diatas kayu salib. Terima kasih Tuhan Yesus atas pengorbanan-Mu karena pelanggaran dan dosa pribadi dan sesama telah diampuni dan dibasuh oleh darah Kristus supaya kami umat ciptaan Tuhan akan memperoleh keselamatan untuk hidup yang kekal di bumi maupun disurga.
By: Tamogei Gobai (Pecinta Alam Papua)