Headlines News :

.

.
Home » , , » Kematian Bagian Dari Takdir TUHAN bagi Setiap Umat Manusia

Kematian Bagian Dari Takdir TUHAN bagi Setiap Umat Manusia

Written By Aweida Papua on Minggu, 04 Mei 2025 | 02.35

Kematian  Bagian Dari Takdir TUHAN bagi Setiap Umat Manusia. 

#Mengetahui apa itu mati dan kematian.....? 

Mati berarti berhentinya kehidupan atau tidak dapat hidup lagi. Mati adalah keadaan dimana makhluk hidup tidak lagi bernapas, jantung berdetak, dan otak tidak berfungsi. Dan kematian akhir dari kehidupan fisik, tetapi juga dipandang sebagai awal dari kehidupan lain setelah dunia ini. Di dunia ini, segala mahkluk yang diciptakan biasanya mati, termasuk manusia yang dibentuk oleh karya ciptaan Allah itu. 

Dalam konteks Alkitab, kematian dipahami sebagai takdir yang tidak dapat dihindari bagi semua umat manusia yang merupakan akibat dari dosa dan hukuman Allah. Kematian bukanlah bagian dari rencana Allah, tetapi konsekuensi dari pelanggaran manusia itu sendiri kepada-Nya. Namun, setelah manusia mati tentu ada jaminan kehidupan, kebangkitan, dan keselamatan sebagaimana Yesus menunjukan jalan kematian. Lalu kembali bangkit dari antara orang mati. Dengan kebangkitan Yesus Kristus, setiap manusia yang mengalami kematian fisik akan bangkit dan memperoleh kehidupan kekal sebab manusia adalah citra Allah untuk dimuliakan memiliki kerajaan surga. 

Kematian adalah hukuman atas dosa, namun juga merupakan bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Kematian fisik adalah akhir dari hidup di bumi ini, tetapi Alkitab juga mengajarkan tentang kehidupan setelah kematian, baik itu sorga bagi mereka yang percaya kepada Kristus, maupun neraka bagi mereka yang menolak-Nya. Itulah sebabnya, kematian seseorang bagian dari takdir Allah sesuai perbuatan manusia kedalam dunia ini. 

#Kematian Sebagai Hukuman Atas Dosa:

Didalam renungan kebenaran menyatakan bahwa "gaji dosa ialah maut" (Roma 6:23). Kematian adalah akibat dari pemberontakan manusia terhadap Allah. Segala dosa yang dilakukan manusia mengakibatkan pemisahan dari Allah dan kematian fisik. Entah dosa yang terlihat ataupun rahasia bagi manusia tetapi Allah mengetahui sekecil apapun dosanya hingga akibatnya mengundang kematian pada moment yang ditakdirkan. 

Dosa-dosa yang membatasi hak hidup manusia untuk berumur panjang dan pilihan kematian menjadi takdir adalah dosa kesombongan, keserakahan, hawa nafsu, iri hati, kerakusan, egoisme, kemalasan, dan kemarahan. Dosa terbesar ini perlu dicegah setiap umat manusia untuk memperoleh kehidupan kekal. Dosa fitnahan, ejekan, hujatan, dikrimknasi dan merendahkan hak hidup sesama juga membawa kematian. Dosa lain yang perlu dicegah dan dilarang juga telah difirmankan dalam kitab keluaran tentang melanggar sepuluh perintah Allah misalnya, pembunuhan, pencurian, perzinahan, keinginan, dan tidak menghormati orangtua kita. Akibat dari hukuman dosa ini memperpendek usia kita meskipun kematian sudah ditakdirkan oleh Allah. 

#Kematian Fisik

Kematian fisik dalam Alkitab merupakan pemisahan antara tubuh jasmani dengan roh atau jiwa manusia, untuk masuk dalam satu tempat yang disebut dunia orang mati (alam maut). Disanakah roh-roh orang mati akan menantikan masa dimana Yesus Kristus akan datang kembali untuk menghakimi orang benar dan jahat sesuai perbuatan umat manusia.

Fisik tanpa Roh, setiap manusia tidak dapat bergerak dan bernafas memenuhi daya tahan tubuh. Dan tubuh kita dilengkapi dengan sistem pernafasan, ketika nafas berhenti maka tubuh (fisik) tak berdaya dan tidak bergerak hingga kematian fisik dialami pada puncaknya. Itulah sebabnya, fisik dapat dilengkapi dengan Roh(jiwa) yang sempurna artinya bebas dari dosa menikmati kehidupan berumur panjang sebelum memperoleh kehidupan kekal untuk kematian fisik. 

Kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia ini, dimana tubuh kembali menjadi tanah (Kejadian 3:19). Manusia berasal dari tanah dan Roh kembali kepada kepunyaan-Nya ketika takdirnya tiba pada waktunya. Oleh karenanya, kematian fisik dapat dialami setiap orang menuju tempat penantian yang disebut alam maut. 

#Kematian Rohani

Kematian rohani menggambarkan keadaan terpisah dari Allah, yang terjadi karena dosa. Kematian rohani yang diketahui merujuk pada pemisahan dari Allah, bukan hanya pemisahan fisik dari tubuh.  Ini adalah konsekuensi dari dosa dan pelanggaran yang menyebabkan keretakan dalam hubungan antara manusia dengan TUHAN. Kematian rohani juga digambarkan keadaan dimana seseorang jauh dari hidup yang benar dan kebahagiaan yang tawarkan oleh Allah. 

Dimana setiap orang hidup menurut kesenangan dan kenikmatan tanpa berlandaskan pada Firman TUHAN. Keluarga yang pernah hidup dalam pertumbuhan rohani tetapi adanya pengaruh dunia membuat keluarga itu menyimpan dari kebenaran sejati. Dengan sukacita memuji TUHAN, dilakukan pujian dan penyembahan, membaca firmannya, setia melakukan kebaikan dan pelayanan dalam tubuh Gereja. Tetapi kehidupan rohani berubah dengan kebiasaan dunia dari pelanggaran dan dosa. Itulah yang disebut kematian rohani menuju alam maut. 

#Kehidupan setelah Kematian, 

Dalam konteks kebenaran diketahui bahwa ada kehidupan setelah kematian yaitu kebangkitan akan terjadi dimana semua orang yang mati akan dibangkitkan. Kebangkitan ini merupakan bagian dari janji Allah untuk memberikan kehidupan kekal kepada manusia. Dalam Alkitab mengajarkan tentang dunia Roh, tempat penantian bagi roh-roh manusia sebelum kebangkitan. 

Kehidupan setelah kematian akan digenapi sesuai firman yang telah diilhamkan. Namun semua orang yang mati dalam kondisi hidup benar maupun jahat dibangkitkan untuk mempertanggung jawab perbuatan masing-masing supaya mereka dihakimi oleh Yesus sendiri di pengadilan surga. 

Mereka yang mati dalam kebenaran sesuai ajaran Yesus Kristus dapat diperhitungkan kedalam surga setelah dilalui kematian. Dimana Yesus berjanji kehidupan setelah kematian didalam kitab (Yohanes 11:26-26, Daniel 12:2-3, 1 Korintus 15:51-52). Kematian adalah bagian dari takdir setiap umat manusia tetapi berusaha keras mengejar kehidupan kekal (surga) menjadi tugas terpenting kedalam dunia nyata sebelum mengalami kematian itu. 

Semua orang percaya YESUS dan menerima kebenaran meskipun sudah mati secara fisik akan dibangkitkan dan mereka akan disambut memeriahkan fairdaus yang dipersiapkan itu. Alkitab berbicara tentang keadaan roh setelah kematian. Orang percaya akan pergi ke sorga (Lukas 23:46), sementara orang yang tidak percaya akan pergi ke neraka (Matius 10:28). Mereka yang menolak kebenaran dan pernah mati dalam dosa akan memiliki kehidupan neraka setelah dihakimi. Jadi ada kehidupan setelah kematian supaya firman yang tertulis dapat genapi. 

#Kebangkitan Setelah Kematian

Didalam Alkitab mengajarkan tentang kebangkitan, baik kebangkitan orang percaya untuk hidup kekal di sorga, maupun kebangkitan orang yang tidak percaya untuk penghakiman (Yohanes 5:28-29). Setiap orang yang pernah mati dalam kebenaran maupun pernah mati dalam dosa akan dibangkitkan bersamaan sesuai takdir Allah. Oleh karena itu, tidak ada kematian total yang ditakdirkan TUHAN, tetapi semuanya akan dibangkitkan untuk menghakimi setiap perbuatan umat manusia. Sebelum kita menerima kematian sementara, diharapakan setiap orang memastikan kehidupan benar atau salah menjadi bahan perenungan kedalam dunia nyata. Sebab proses pengadilan atas segala perbuatan baik dan buruk, terang dan gelap, manis dan pahit akan ditunjukan dihadapan pengadilan. Oleh karena itu, kematian adalah bagian dari takdir TUHAN tetapi kepastian hidup akan masuk Surga dan atau Nerak menjadi pilihan masing-masing orang.

#Refleksi Pribadi Tentang Kematian

Kematian setiap manusia sudah ditakdirkan TUHAN sesuai perbuatan tetapi berhati-hati kematian bisa terjadi karena keracunan dalam makanan, dibunuh, dan saling menghabisi nyawa karena kejahatan diantara sesama manusia. Manusia hidup dan mati sudah takdirkan TUHAN, tetapi dengan niat jahat direncanakan oleh manusia yang merencanakan  kejahatan perlunya berwaspada dalam segala situasi. Sebab Iblis membatasi hak hidup setiap orang dan ingin menggalkan takdir kematian yang ditetapkan Allah. 

Jika setiap orang menanti takdir TUHAN, tentunya hidup manusia akan lebih lama bagi mereka yang hidup dalam kekudusan dan kemurnian. Dan Allah tidak merencanakan setiap manusia berumur pendek tetapi diciptakan menikmati berumur panjang. Oleh karena itu, kita menanti-nantikan hari kematian yang menjadi takdir Allah, kepada setiap orang dapat diperlukan menjauhi diri dari segala unsur kejahatan yang berusaha mematikan tubuh kita dari segala strategi Iblis kedalam dunia nyata. Sebab manusia dilahirkan untuk berumur panjang ketika seseorang sudah berada dalam kebebasan total dari unsur dosa yang merusak citra Allah itu. 

Kesimpulan 

Sebagai kesimpulan, kematian adalah bagian yang tak terpisahkan dari rencana TUHAN, bukan sekedar takdir semata. Kematian adalah akibat dari perbuatan dosa, tetapi juga  menjadi pintu menuju kehidupan abadi bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Manusia ditakdirkan mati karena dosa adam dan hawa yang berdampak pada seluruh umat manusia. Meskipun disebabkan oleh dosa, kematian yang dapat diakhiri dari seluruh hidup kita. Kita sebagai umat percaya yang memiliki IMAN bahwa, kematian adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar, yaitu untuk membawa manusia kembali kepada--Nya. Dengan adanya kematian ini, semua orang mati akan dibangkitkan untuk memperoleh kehidupan kekal, sebab kematian bagian dari takdir yang diterima didalam kehidupan pribadi maupun sesama kedalam dunia nyata. 

Disposkan: Aweida Papua

Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA