![]() |
Yesus Dubaluk Darah Di tangan Ibunya Maria |
Kematian Yesus memiliki makna yang sangat memdalam sesuai ajaran agama Kristen, dimana kita harus pahami sebagai pengorbanan-Nya yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa dan memberikan keselamatan kekal. Kematian-Nya adalah bukti kasih Allah yang tidak terbatas dan tindakan penebusan yang memungkinkan manusia untuk berdamai dengan Allah. Makna terpenting yang dapat direnungkan setiap umat manusia adalah kematian Yesus menjadi simbol kasih Allah yang tak berbatas kepada manusia. Kematian Yesus Kristus di kayu salib bukan hanya pengorbanan biasa tetapi bagian dari tindakan penebusan dosa umat manusia. Allah Bapa rela mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia dan memberikan keselamatan kekal supaya jiwa manusia dapat diperhitungkan kedalam taman firdaus (surga) melalui penebusannya.
Kematian YESUS Kristus memberi harapan dan jaminan kehidupan kekal. Tidak seorangpun yang berani membatalkan kematian fisik bagi umat manusia karena akibat dosa (Roma 6:23). Kematian manusia bagian dari pemberontakan manusia terhadap Allah. Namun peristiwa kematian YESUS lebih bernilai dengan maksud melunasi utang dosa manusia melalui darah-Nya yang kudus supaya setiap umat manusia dapat memperoleh kehidupan yang adil dan benar.
Disini kita akan mengetahui beberapa makna terpenting tentang kemantian YESUS dan pencapaian dapat dipelajari dan ditelusuri bersama sebagai bahan perenungan bersama. Berikut adalah makna kematian Yesus, anak Allah bagi umat manusia kedalam dunia realitas.
#Kematian Yesus Bagian Dari Kasih Allah
Kasih yang bersumber dari Kristus menjamin kehidupan kekal bagi setiap orang yang mengakui Yesus sebagai TUHAN dan juru selamat. Setiap orang hidup dalam KASIH menjadi kebutuhan utama untuk mencapai kehidupan baru. Dengan kasih yang dimiliki dan diterapkan oleh setiap umat manusia akan memperoleh kebebasan dari penghinaan, penderitaan dan persoalan tertentu yang dihadapi kedalam dunia nyata. Oleh karena itu, kita mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa sebelum saling mengasihi dan dikasihi diantara sesama umat manusia kedalam dunia nyata.
# Kematian Yesus Sebagai Juru Selamat
Yesus diyakini sebagai Juru selamat yang telah mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Kematian-Nya adalah bagian penting dari rencana Allah untuk keselamatan umat manusia. Alkitab mencatat bahwa Yesus disalibkan dan mati untuk menebus dosa manusia, dan Ia bangkit kembali, memberikan jaminan hidup kekal bagi kita yang percaya kepada-Nya. Yesus dapat dipercaya sebagai Juru Selamat dunia. Kematiannya untuk menebus dosa sebagai Anak Domba Allah untuk menebus dosa-dosa manusia (1 Yohanes 4:14). Keselamatan dapat diperoleh didalam dia yang berkorban sebagai tebusan karena dialah Juru Selamat kita.
#Kematian Yesus Tanda Penebusan Dosa,
#Kematian Yesus Memberi Harapan Hidup Kekal
Kematian-Nya memberikan harapan untuk hidup kekal di Surga bagi semua orang yang percaya pada-Nya. Renungan ayat Alkitab yang memberikan hidup yang kekal dapat diketahui dalam kitab ( Yohanes 3:16, Yohanes 6:47, Yohanes 10:28, dan Yohanes 17:3). Tak seorang pun dapat ditemukan harapan hidup kekal tanpa keterlibatan Kristus dalam keputusan hidup manusia. Hanyalah Yesus yang menunjukan jalan kehidupan agar setiap orang mengikuti teladan YESUS yang menjadi kebutuhan spirit untuk mencapai harapan hidup yang kekal.
Pencapaian Kematian Yesus
#Penghapusan Dosa Umat Manusia
#Pemulihan Hubungan
Kematian-Nya memulihkan hubungan antara manusia dan TUHAN yang telah rusak akibat dosa. Ayat Alkitab yang perlu direnungkan bersama dalam (Roma 3:21-26, Efesus 2:13-16, Kolose 1:20-22, Roma 5:8-10). Kebenaran Allah yang dinyatakan melalui Iman kepada Yesus Kristus yang menjadi jalan pendamaian karena darah-Nya. Kematian Yesus adalah tindakan yang adil bagi Allah untuk memulihkan hubungan-Nya dengan manusia.
Yesus menghancurkan dinding penghalang yaitu, permusuhan antara orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Dan menciptakan satu tubuh baru dalam diri-Nya. Kematian Yesus menjadi dasar untuk pemulihan hubungan antara manusia yang terpisah. Kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah memulihkan semua hal di surga dan di bumi, termasuk manusia. Dia telah mendamaikan manusia kembali kepada Allah dan memulihkan hubungan mereka yang rusak.
Kematian Yesus menjadi landasan bagi pemulihan hubungan dengan Allah dan sesama manusia karena Ia telah menjadi jalan pendamaian dan penebusan dari dosa manusia. Melalui Iman kepadanya, kita dapat mengalami pengampunan dosa, pemulihan hubungan dengan Allah dan hidup baru dalam Kristus.
#Jembatan Ke Surga
Kematian Kristus adalah kunci perdamaian antara manusia dan Allah sehingga segala sesuatu yang ada dapat diperdamaikan kembali dalam Kristus. Dan kematian Kristus di kayu salib adalah tindakan tebusan, dimana Ia menerima kutuk yang seharusnya menjadi milik manusia yang berdosa. Melalui kematian-Nya, manusia dibebaskan dari kutuk hukum dan dapat kembali menjadi bagian dari keluarga Allah. Kematian-Nya memberikan jembatan bagi manusia untuk masuk ke dalam kerajaan Allah dan menikmati hidup kekal. Dan kematian Kristus adalah perwujudan kasih Allah dan tindakan tebusan yang memungkinkan manusia untuk kembali berhubungan dengan Allah.
#Kasih Dan Anugrah
Kematian-Nya adalah manifestasi kasih dan anugrah Allah kepada manusia. Renungan kebenaran yang dipelajari dan diketahui didalam kitab (Roma 5:8-10) yang menggambarkan kasih dan anugrah Allah dalam konteks kematian YesusYesus. Dimana kematian Kristus adalah bukti kasih Allah yang luar biasa, dan bagaimana kematian-Nya memungkinkan manusia untuk beroleh keselamatan dan pembenaran. Kita juga perlu kembali merenungkan firman-Nya didalam kitab (Yohanes 3:16, 1 Yohanes 4:9-10, Roma 5:8, 1 Yohanes 4: 19, dan Mazmur 116: )
Kesimpulan
Kesimpulan tentang kematian Kristus adalah sebuah tindakan penebusan dosa manusia dan pengorbanan-Nya menyelamatkan umat manusia dari hukuman dosa dan memberikan harapan akan kehidupan kekal. Kematian-Nya di kayu salib adalah bukti nyata kasih Allah yang tak terbatas, dan kebangkitan-Nya mengalahkan maut dan memberikan kemenangan bagi umat manusia.
Kematian Yesus adalah pengorbanan untuk menebus dosa manusia, sehingga manusia dapat kembali berdamai dengan Allah. Dan kematian-Nya menunjukkan kebersamaan dengan umat manusia yang berdosa dan terbelenggu oleh kuasa maut. Kematian dan kebangkitan Kristus memberikan harapan akan kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya. Kemudian kematian-Nya memberikan kekuatan bagi umat manusia untuk mengatasi dosa dan hidup sesuai dengan kehendak Allah, serta ketaatan pada ajaran Yesus hingga mati adalah teladan bagi umat manusia untuk tetap setia pada Allah dalam segala situasi.
Disposkan: Aweida Papua