Headlines News :

.

.
Home » , , » Sejarah Gereja Kemah Injil dan Misi Albert Benyamin Simson Secara Global

Sejarah Gereja Kemah Injil dan Misi Albert Benyamin Simson Secara Global

Written By Aweida Papua on Sabtu, 10 Agustus 2024 | 16.18

Logo C&MA
Perkembangan Gereja Kemah Injil di Amerika. 

Asal usul Gereja Kemah Injil secara gobal, sesuai dengan Amanat Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya bahwa: Kamu akan menjadi saksi-Ku mulai dari Jerusalem, Judea, Samaria sampai ke Ujung Bumi (Kisah Para Rasul 1:8) dan Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (Matius 28 : 19-20).

Pdt. Dr. Albert Benjamin Simpson pendiri  Gereja Kemah Injil atau C&MA sedunia lahir di Cavendish, Prince Edward Island, Canada anak ketiga dari keempat bersaudara dari pasangan James Simpson, Jr dan Janet Clark, Ia lahir pada tahun 1843 dari keturunan Skotlandia. Albert yang muda hidup dengan ajaran tradisi Presbyterian Calvinistic Skotlandia dan tradisi Puritan. Perubahan imannya dimulai di bawah Pdt. Henry Grattan Guiness. Seorang penginjil asal Irlandia selama masa kebangkitan kembali 1859. Simpson menghabiskan waktu di daerah Chatham, Ontario, dan diterima pada pendidikan pelatihan Teologi di Toronto pada knox College, University Toronto. Setelah menyelesaikan studi pada tahun 1865, Simpson ditabiskan menjadi Pendeta di Gereja Presbyterian Canada, kelompok terbesar Presbyterian di Canada yang tergabung setelah keberangkatannya ke Amerika. Pada usia ke 21, Dia menerima suatu panggilan dari Gereja Presbyterian Konox, Knox dekat kota Hamilton, Ontario.

Pemimpin C&MA
Desember 1873, pada usia 30, Simpson meninggalkan Canada dan menerima beban Altar Gereja Presbyterian yang paling besar di kota Louisville, Kentucky, Gereja Presbyterian Chestnut jalanan. Gereja ini berada di kota Louisville yang pertamanya menyusun Kotbah Injil pada orang-orang umum dengan bangunan gedung mewah berbentuk Kemah Musa yang merusakan visi yang diperoleh dari Tuhan Allah. Meskipun kesuksesannya pada mimbar Gereja Presbyterian Chestnut, Simpson merasa kecewa dan sedih melihat kondisi diluar Gereja yang mewah dengan kelompok hartawan (orang-orang kaya). Tidak sedikit orang yang belum mendapat sentuhan Kasih Kristus. Mereka umumnya adalah kaum merana dan terlantar diatas kemegahan kota New York dengan sebutan gelandangan, pemabuk, perokok, pelacur dan pencandu alkohol yang sama sekali tidak pernah disentuh oleh pelayanan Injil Kristus. Ia merasa sedih; Bukankah Injil ini hanya orang yang menganggap dirinya benar dan taat ibadah serta orang-orang kaya. Maka ia keluar dari Gereja dan menjadi Pendeta bebas sebagai penginjil jalanan dan mendirikan kemah kecil-seperti kemah Musa untuk menjangkau bagi yang tak dijangkau.

Allah Memberkati Simpson

Pada tahun 1879 Simpson pindah ke New York untuk melayani Gereja Presbyterian yang lain, namun sebelum Ia menerima panggilan dari gereja tersebut, ia meminta persetujuan dari mereka seperti domba yang tersesat berkeliaran tanpa gembala, Simpson bertekad untuk memberitakan Injil Yesus Kristus, kepada mereka. Allah sendiri lebih dulu menguduskan Simpson melalui suatu pengalaman rohani.

Simpson mengalami pengutusan pada suatu malam dalam kamarnya di New York Simpson seorang yang rindu dan haus akan kebenaran Ia bergumul dalam doanya, sama seperti Yakob dulu bergumul dengan Allah di tempat penyeberangan sungai Yabok, Ia mengalami apa yang disebutnya pengudusan yaitu penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, sekaligus dipenuhi dengan Roh Kudusnya.

Injil Kristus
Simpson mengajarkan bahwa hidup kudus itu berarti Kristus berdiam di dalam orang percaya, dengan iman orang percaya itu harus menyerahkan dirinya secara mutlak kepada Allah, agar Allah dapat menguduskan dan memakai dia. Simpson juga mengajarkan bahwa setiap gerahkan, pikiran, niat kerinduan bahkan seluruh diri kita hendaklah di kemudi oleh yang maha suci Allah yang berdiam dalam kita. Melalui pengalaman rohani ini Simpson melangkah maju didalam Kuasa Allah, ia merasakan Kuasa Allah dengan cara yang tidak pernah di alaminya, bagi Simpson Yesus Kristus bukan hanya sebagai penyelamat tetapi juga menjadi pengudusnya.

Kristus yang dimiliki Simpson dasyat dan besar dalam kehidupannya sehingga pendeta muda ini, semakin terdorong untuk melakukan pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan dengan senang hati ia menerima tugas-tugas baru yang dipercayakan kepadanya, tetapi rupanya dengan bertambahnya tugas dan pekerjaan ini, kesehatan Simpson juga mulai terganggu, syarafnya sering menjadi tegang dan denyut jantungnya semakin lemah, akhirnya kekuatan tubuh Simpson menurun secara drastis sehingga untuk bergerakpun ia sudah tak berdaya, seorang Dokter memberitahukan bahkan pendeta muda yang berusia 38 tahun ini, katanya sedang menunggu ajalnya, Iblis memanfaatkan keadaan yang menyedihkan itu untuk mematahkan semangatnya Simpson dan membuatnya tawar hati.


Simpson Mengalami Kesembuhan Ilahi.

Pada saat yang genting ini Simpson mendengar sebuah kidung yang kata-katanya berbunyi demikian, Yesus adalah Tuhan atas segala Tuhan, tidak ada seorangpun yang dapat bekerja seperti dia, kata-kata yang sederhana itu dipakai Tuhan, untuk membangkitkan semangat bertemu dengan seorang dokter, bernama Cullis yang banyak menolong orang sakit hanya melalui doa, Simpson belajar tentang kesembuhan Ilahi dari dia, pada suatu hari ketika Simpson sedang berada sendirian ditempat yang sepi, Tuhan menjamahnya, ia meresahkan didalam tubuhnya suatu perubahan dan ketika itu juga Tuhan seperti memberikannya jantung yang baru, karena jamahannya Tuhan ini ia yang tadinya dinyatakan akan mati, mererima kesembuhkan yang sempurna, kesaksian Simpson.

Simpson Menjadi Penginjil Lepas

Albert Benyamin Simson
Pada tahun 1881, hanya setelah dua tahun menginjili, ia mengundurkan diri dan menjadi penginjil lepas bagi kaum miskin, merana dan terlantar di kota New York. Ia melayani kaum migran dari Indian di New York namun di tolak oleh Gereja mewah dan umum adalah orang-orang kaya halmana dicacat bahwa he resigned in order to begin an independent gospel ministry to the many new immigrants and the neglected masses of New York City. Dia melayani menjadi Pendeta jalanan, ia menjadi penginjil lepas bagi kaum gelandangan. Dengan melihat latar belakang mereka adalah orang-örang gelandangan, peminta-minta, pemabuk, pelacur yang berkeliaran dan pecandu alkohol yang sama sekali tidak pernah disentuh oleh pelayanan Injil Kristus. Ia merasa sedih dan memberitakan Injil kepada mereka dan berhasil memenangkan sekitar 100 orang. Ketika mengusulkan kepada Badan pengurus jemaat untuk diterima 100 orang Kristen baru itu sebagai anggota resmi, maka usulannya ditolak, alasan ditolak adalah bahwa orang-orang Kristen baru itu berasal dari golongan masyarakat yang rendah. A.B. Simpson benar-benar kecewa, setelah bergumul selama satu minggu, A.B. Simpson, akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Gereja Presbyterian dan menjadi penginjil lepas. Dalam waktu 8 tahun A.B. Simpson dan para anggotanya dapat membangun  dua buah gedung sederhana, ia membangun gereja dengan memakai pola pembangunan seperti yang dipakai oleh raja Salomo pada masa Perjanjian Lama yaitu serbah mewah dan megah tetapi Simpson tertarik dengan pola yang lain, yang lebih sederhana yaitu polah kemah sembahyang yang didirikan pada masa bangsa Israel di padang gurung, walaupun keadaannya serbah sederhana, namun Simpson yakin bahwa Allah tetap hadir dan berkenan ditemui, Ia akan kembali ke dunia ini setelah semua bangsa di Injili, sebab itu yang paling penting baginya ialah penginjilan bukan pembangunan ia berpendapat lebih baik dana yang ada dipakai ke pelosok-pelosok bumi atau ketempat-tempat yang terpencil dari pada membangun rumah Ibadah yang mentereng inilah dasar pemikiran Simpson mendirikan dua buah rumah Ibadah  yang disebut Kemah yang diberi nama ´´GOSPEL TABERNAKEL´´ atau Kemah Injil sebagai rumah Ibadah mereka.


Para Pengunjung Kemah Injil yang Pertama

Para Missionaris
Selain orang-orang yang baru percaya, orang-orang Kristen turunan juga datang menghadiri kebaktian di Kemah Injil  New York ini, banyak diantara mereka mendengar Injil untuk pertama kali di gereja ini lalu bertobat dan menerima Kristus, ada juga orang-orang Kristen sejati juga datang untuk memperoleh berkat rohani, pada waktu itu ada suatu ajaran yakni modernism yang sedang berkembang dikalangan orang Kristen tertentu namun ketidakpuasaan terhadap ajaran ini telah menyebabkan mereka tertarik kepada ajaran yang disampaikan kepada Simpson mereka senang sekali mendengar pemberitaan Simpson tentang Injil empat berganda (Yesus sang Juru selamat, Yesus Pengudus, Yesus Penyembuh dan Yesus sang Raja yang akan datang) bahkan ada juga diantara mereka yang berminat untuk mengikuti program penginjilan keluar negeri yang dipelopor oleh Simpson sendiri, jumlah orang yang secara langsung terlibat dalam pelayanan juga mulai bertambah banyak jumlahnya.

Kegiatan-Kegiatan Gereja Kemah Injil di New York.

Pelayanan Pdt.Dr. Albert Benjamin Simpson menghasilkan buah, tidak sedikit oang yang dimenangkan bagi Kristus. ia membawah masuk di dalam Gereja untuk pembinaan dan pemuridan lanjutan, tetapi tidak diterima oleh Gereja Presbyterian Chestnut. Ia melayani mereka dalam khotbah dan mengajar. Di samping itu ia menuliskan buku-buku majalah untuk menguatkan iman orang-orang gelandangan, pemabuk, perokok, pelacur, dan pencandu alcohol yang sama sekali tidak pernah disentuh oleh pelayanan Injil Kristus yang telah dimenangkannya. Dia menulis lebih dari 70 buku dari Alkitab dan kehidupan Kristen. Selain itu ia juga di lengkapi dengan beberapa ruang kelas untuk orang-orang yang rindu untuk melayani diberikan pelajaran praktis, kemudian mereka diutus keluar untuk menginjili orang-orang yang berada di penjara, rumah-rumah sakit dan mengadakan pertemuan yang beratapkan langit karena mereka ingin menanti, amanat Kristus untuk mengabarkan Injil kepada setiap orang dari berbagai suku dan bangsa, kemah injil New York ini juga dilengkapi dengan toko buku serta beberapa ruangan yang lain digunakan untuk tempat menginap bagi hambah-hambah Tuhan. Tuhan terus memberkati mereka sehingga mereka membuka cabang-cabang Kemah Injil di Amerika dan Canada ini sampai ia terdorong untuk mengembangkan pelayanan yang lebih luas lagi. Pada tahun 1991 Ia di terbitkan Majalah yang di kenal luas dengan nama The Alliance Weekly, kemudian Alliance life dan sekarang a life, adalah penerbit resmi The Christian and Missionary Alliance, di Amerika dan Canada.

New York
Dia juga menulis banyak syair lagu dan puisi. Dengan inspirasi kebenaran dia mendapat Ilhaman dengan memperkenalkan empat Injil berganda, “Yesus Pengudus, Yesus Penyembuh, Yesus Juru selamat dan Yesus Raja yang akan datang” yang kemudian menjadi asas Gereja Kemah Injil se dunia. Tahun 1883 dia mendirikan suatu lembaga pelatihan bagi penginjilan dalam konteks antar budaya multi-cultural context yang dimulainya pada permulaan Nyak College and Alliance Theological Seminary. Tahun 1889, Simpson dan keluarga pindah ke rumah baru. Yang kemudian menjadi Kemah New York New York Tabernacle. Tempat ini menjadi markas penginjilan Kemah Injil seperti Kemah Musa untuk memberitakan tentang kabar kebebasan kaum tertindas dalam misi Pengabaran Injil Kerajaan Allah.

Pembentukkan The Christisn and Missionary Alliance Tahun 1897

Pada tahun 1897 A.B. Simpson mendirikan dua organisasi yaitu: The Christian Alliance (Perserikatan Kristen) dan The Evangelical Missionary Alliance (Perserikatan Injil untuk persekutuan keluar negeri). Kedua organisasi ini digabung menjadi The Christian and Missionary Alliance, Simpson sama sekali tidak bermaksud untuk mendirikan gereja baru, didasarkan pada kata Alliance yang berarti perserikatan atau persekutuan bukan denominasi. Sekalipun Simpson  tidak bertujuan untuk mendirikan organisasi gereja baru, namun orang-orang yang bertobat (petobat baru) berdatangan ke Kemah Injil New York, mereka meminta supaya mereka dilayani dengan sakramen dalam, hal ini maka Kemah Injil mulai berfungsi sebagai anggota C&MA dengan tidak mengakui organisasinya sebagai dominasi, tetapi sebagai perserikatan atau persekutuan saja, Simpson kemudian menengok teman-temannya dari berbagai denominasi untuk bekerja sama keseluruh dunia. Cita-citanya ini akhirnya tercapai karena ternyata banyak orang memiliki beban yang sama dan ikut bergabung dalam perserikatan (Alliance) yang baru ini.

R.A Jaffray hampir sama dengan Pdt. Albert Benjamin Simpson. Keduanya sama-sama keturunan Skotlandia berkebangsaan Kanada dan lahir dan dibesarkan dikeluarga Kristen Presbiterian. Keduanya mendapat penglihatan keadaan dunia orang-orang yang belum percaya. Ketika R.A. Jaffray masih muda mendengan kotbah ajakkan Misi Gereja dari A.B Simpson. Jaffray terguguh hati dan mengambil keputusan untuk melayani Tuhan di luar negeri. Setelah selesai Sekolah Alkitab. Simpson akhirnya, mempersiapkan diri sebagai utusan Injil.

Disposkan: Aweida Papua
Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA