|
Russel Deibler |
Prinsip demokrasi dapat diketahui bahwa pemimpin dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat.
Setiap orang sejak dilahir sudah menjadi pemimpin. Secara lahiriah dapat menjadi setiap pemimpin alami dapat dirasakan melalui gaya dan cara hidupnya. Tidak seorangpun yang mengatur dan diatur kedalam dunia realitas untuk perubahan kebaikan. Dengan adanya, proses kepemimpinan setiap individu bisa memiliki kemampuan berpikir yang kritis dan logis untuk menerapkan pijakan tersendiri kedalam dunia nyata.
Setiap pemimpin dipanggil dan dipilih untuk menanggung beban rakyat diatas tugas dan pelayanan yang diembangnya. Setiap calon pemimpin dilakukan perubahan dirinya, entah perubahan karakter, integritas, moral, tindakan dan sikap hidupnya didalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin yang berteladan, ramah, setia, sopan santun, dan ditunjukan dirinya menjadi pemimpin bijaksana agar proses pengambilan keputusan tepat dan terukur.
Pemimpin mewujudkan impiannya tergantung dukungan, punya tujuan yang jelas, simulasi kerja, dan harapan yang baik untuk mencapai visi dan misi kepemimpinan didalam organisasinya. Pemimpin yang berakar dan berwibawa dapat mengatur harapan rakyatnya diatas keluhan dan kebutuhan. Masalah secara pribadi maupun publik juga dapat menguji pelayanan dan keteladanan.
Soal pelayanan dibalik senang dan kecewa, derita maupun bahagia, relah berkorban hidupnya demi perubahan. Pemimpin memiliki jiwa besar menerima kritik, saran, dan keluhan-keluhan rakyatnya. Pemimpin tidak harus memerintah tetapi diposisikan dirinya sebagai penyambung lidah atas kepentingan umum. Pemimpin tidak sepatutnya intervensi semua kebijakan bawahan yang dianggap urusan dan masalah internal.
|
Komunikasi Bersama |
Setiap pemimpin berani dapat menerima kritik dan saran dari kemampuan kritisi yang dilontarkan dan dikeluhian oleh bawahan didalam kemimpinan itu sendiri. Kalau pemimpin yang tidak ingin menerima kritik dan saran itu mungkin bagian dari usaha sewenang-wenang yang tidak ingin ada perubahan didalam kepemimpinan. Pemimpin yang bijak dapat menyesuaikan keadaan tergantung prinsip keputusannya. Dan pemimpin yang bijak dan baik tidak selalu mengandalkan kemampuan dirinya. Apapun masukan dan kritik diterima dengan jiwa besar agar gaya kepemimpina baik dan berteladan lebih terpandang dan berprogresif dari suatu proses kepemimpinan.
Seorang pemimpin juga tidak boleh ada rasa takut, malu ataupun trauma oleh karena seruan dan keluhan pengikutnya sehingga Ia melampiaskan emosinya dalam bentuk kata lewat tulisan maupun ucapan di mulut. Sebab berani mengambil resiko adalah bagian dari sikap hati setiap pemimpin untuk melihat keberadaan pengikut atau rakyatnya. Ketika masalah dan tantangan melanda sekalipun Ia harus membiarkan tanpa terbawa arus menuju puncak kesuksesan hidup itu.
Sistem kepemimpinan yang rapih dan terarah dapat tercipta ketika setiap calon pemimpin yang memiliki hati nurani untuk membangun kepercayaan publik di dalam kepemimpinan suatu organisasi. Entah organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk oleh setiap individu-individu untuk kepentingan umum. Organisasi sosial pemerintahan, perusahaan maupun organisai yudisial lainya.
Pemimpin juga wajib bebas dari penyakit sosial seperti prilaku nepotisme, politik dinasti, diskriminasi struktural, egois, fanatisme buta dan pelanggaran moral yang merusak citra diri maupun wibawa keluarga. Kondisi tertentu pemimpin punya strategy melihat situasional. Ketika ucapan kita berlebihan seperti berjanji palsu, berdusta belebihan, bohong, niat rakus kekuasaan, serakah terhadap kekayaan yang dimiliki. Dilakukan korupsi, tidak jujur dan lain-lain. Ingat dasar janji kita diatas kitab suci selama kepemimpinan agar kredibiltasnya selalu dijaga dan diteladani pemimpin. Sebab pemimpin yang berkarakter, berintegritas dan punya nilai demokrasi wajib bebas dari unsur kepentingan yang bertentangan pada nilai-nilai demokrasi itu.
Salah besar ketika calon pemimpin membuat suatu visi dan misi sebagai proyeksi kepemimpinan berbasisi kedaulatan ditangan rakyat tetapi sumber dayanya dipergunakan kepentingan individu. Semua praktek dinasti menjadi pilihan hidupnya dapat dimusnahkan. Setiap pemimpin memiliki rasa kepeduli terhadap rakyat dengan proses pembangunan. Dia mampu berproteksi terhadap rakyatnya ketika mereka membutuhkan perhatian.
|
Pemimpin Demokrasi |
Setiap pemimpin tanpa memahami dan menetahui proses manajemen yang teratur, entah gaya dan tipe kepimpinan seperti apa yang menjadi pijakan untuk membangun pelayanan sesuai visi dan misi sekalipun; pemimpin harus memiliki sikap ramah, dan setia terhadap rakyatnya. Pemimpin yang lahir dari proses manajemen yang rapih dan bebas dari kepentingan, Ia akan disebut pemimpin sukses dari lingkungan kepemimpinannya. Dan namanya akan disebut-disebut ketika seorang pemimpin dapat berteladan didalam proses kemimpinan.
Pemimpin juga wajib bebas dari dari praktek penyakit dan penyimpangan sosial demi memelihara nilai-nilai kepemimpinan yang baik dan gaya hidupnya termotivasi dari hati. Hanya dengan jalan yang disangka lurus dan tidak berbelit-belit dapat mencapai impian sesuai tujuan kekepemimpinan yang dikehendaki oleh kemauan rakyatnya.
Oleh karena itu, pemimpin yang disegani rakyat sangat jarang ditemukan ketika kepemimpinan kita dipengaruhi pada unsur kepentingan dan kebutuhan sepihak yang bukan merupakan kemauan rakyat. Paling tidak setiap pemimpin dilahirkan untuk melayani rakyatnya sesuai kebutuhan tersedia tanpa berlebihan dengan ucapan kita sebelum dilakukan bukti nyata di dalam kepimpinan berbasis publik.
Disposkan: Aweida Papua