Yesus Memberikan Jaminan Kehidupan dan
Keselamatan Kepada Umat Ciptaan-Nya. (Yohanes 15:1-8)
Ditulis oleh: Jachob T Gobai (Refleksi Hidup)
Aweida Papua, Tuhan berkata kepada setiap umat ciptaannya
bahwa kamu adalah ranting-rantingku dan Aku adalah pokok anggur. Yesus adalah
pokok anggur yang memiliki kuasa dan segala kelimpahannya. Di dalam dia ada
jaminan kehidupan dan keselamatan agar manusia ciptaannya hidup bertumbuh dan
berbuah bagi sesama tanpa memandang kepentingan agama, golongan ras (etnis,
suku, keluarga) dan bangsa pada umumnya. Setiap individu memiliki potensi dan
karunianya agar pemberiannya dapat disalurkan ke seluruh penjuru dunia. Pokok
anggur yang dapat dipuji, disembah dan diharapkan menjadi penolong hidup
manusia dapat mengantarkan kita pada jalan keselamatan melalui pelayanan dan
pekerjaan kita.
Ranting-ranting tanpa pokok anggur tidak dapat
hidup dan tidak memiliki harapan hidup yang pasti. Sebab pokok anggur yang
memberi kekuatan atau energi kehidupan terhadap ranting-rantingnya supaya pokok
anggur (Yesus) dapat menolong dan menuntun kemana pun kita pergi dan dimana
saja kita melayani sesuai potensi dan karunianya. Anak Allah yang kita percaya
sebagai TUHAN dan juru selamat kita adalah pokok anggur yang ajaib. Di dalam
dia ada pertumbuhan Iman, kasih, setia, dan tekun melakukan
kebaikan-kebaikannya.
Tuhan mengasihi kepada setiap umat ciptaannya
karena pokok anggur tanpa ranting-rantingnya tidak dapat bertumbuh dan berbuah
sehingga kasihnya dapat dinyatakan melalui satu ke satuan yang utuh agar
melalui pokok anggurnya dapat menghasilkan berbagai potensi dan karunia untuk
di peruntuhkan bagi sesama manusia. Manusia adalah ranting-ranting yang bertumbuh
subur dan berbuah bagi pokok anggur yang ajaib yaitu Yesus yang menjadi jaminan
hidup bagi manusia sebagai ranting-rantingnya. Maka setiap orang yang bertumbuh
dan berbuah kepada pokok anggur (Yesus), Ia akan menjamin total hidup kita dari
segala keluhan dan kebutuhan. Jangan pernah ragu dan bimbang pada pelayanan dan
pekerjaan Tuhan untuk memiliki taman firdaus yang kekal kalau kita sudah
menanggung tuntutan dari Yesus sebagai pokok anggur yang memberi nafas hidup kita.
Bila ranting-rantingnya tidak berbuah dan
berakar di dalam pokok anggur yang menjadi jaminan hidup tentu setiap
ranting-rantingnya akan ditebang dan dicampahkan kedalam api untuk dibakar
selama-lamanya. Setiap umat ciptaan yang masih hidup menurut keinginan dunia
dan tidak memiliki harapan hidup akan terbuang kedalam lautan api pada akhirat
sesuai perintah Allah melalui misi Kristus kepada Manusia. Kita hidup dan bebas
melakukan segala pekerjaan karena dia, sebab tanpa Yesus tidak seorang pun yang
dapat hidup di dunia ini.
Dimanakah pendirian kita sebagai umat
Kristiani yang memiliki prinsip-prinsip spritualitas menurut kehendak TUHAN di
dunia ini...? Tuhan tidak menuntut kita untuk menjadi orang kristen yang rajin
berdoa, bernyanyi dan mendengar firmannya dari ruang yang terbatas dan
tertutup. Tetapi Tuhan senantiasa memberi waktu dan kesempatan kepada manusia
supaya setiap diri pribadi kita memiliki misi Kristus untuk menjadi saksi bagi
dunia.
Ada banyak umat Tuhan yang haus dan lapar karena mereka
dibutuhkan kebenaran, supaya mereka dilayani ditengah-tengah kegoncangan hidup
sesuai keinginan dunia ini. Realitas yang terjadi di dalam dunia ini, masih
banyak umat ciptaan masih merindukan pelayanan secara spritual kepada Anak-anak
yang terlantar, yatim piatu, janda, duda, fakir miskin dan manusia yang
dihinakan dan ditindas secara tidak manusiawi di dunia ini.
Tuhan memperalatkan kita untuk menjadi
penyambung lidah Kristus bagi orang-orang yang dibutuhkan pelayanan. Ada banyak
umat TUHAN masih hidup dibawa tawanan dan penindasan karena keinginan diluar
kehendak Kristus. Jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus tetapi mereka harus
dilayani untuk memperoleh kebebasan dari kuasa kegelapan. Penginjil, bukan
sebatas memberitakan kabar keselamatan diatas mimbar dan tempat-tempat yang
patut disampaikan. Tetapi tanggungjawab untuk hal keselamatan itu tidak
terbatas pada ruang dan waktu. Setiap manusia ciptaan yang diibaratkan seperti
ranting-ranting wajib bertumbuh dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan tetapi juga
menghasilkan buah-buah yang berkenan kepada Tuhan sebagai pokok anggur yang
memberi jaminan hidup dan kehidupan terhadap umat ciptaanya.