Kuasa Roh Kudus Di Dalam
Diri Manusia
Aweida Papua, Siapakah yang memberi
kekuasaan sepenuhnya kepada Roh Kudus di dalam diri kita..? Dan siapakah Roh
Kudus yang kita terima sebagai penuntun dan penolong hidup kita di dunia ini ?
Kuasa Roh Kudus
senantiasa bersama setiap insan manusia. Dia memberi kita penerangan dan cahaya
kehidupan. Cahaya itu menjadi pedoman, penerang dam penuntun dimana pun dan
kapan pun kita hidup di dunia ini. Untuk menghidupkan atau mematikan Roh kita
tergantung dari tindakan dan perbuatan kita sementara hidup numpang di dunia
ini. Setiap orang mempunyai Roh Kudus hidup di dalam diri kita tanpa
terkecuali.
Dan untuk menyalahkan dan menghidupkan Roh Kudus sangat tergantung pada
tindakan Iman dan kepercayaan kita. Jika kita merawat, mempersilakan, dan
menerima Roh Kudus di dalam diri kita tentu Ia akan menjadi pamandu, penuntun dan penolong hidup sepanjang kita bernafas diatas bumi ini.
Jadi Roh Kudus adalah wakil Allah yang diutus untuk mengawasi dan menuntun
manusia ciptaannya. Roh Kudus (utiyaa) diberi kekuasaan sepenuhnya dari Allah
supaya setiap manusia hidup menurut kehendaknya bukan menurut keinginan
manusia.
Dia sebagai penerang dari kuasa kegelapan di dunia ini. Mereka yang
memiliki Roh Kudus (utiyaa) yang baik, kudus, suci dan benar selalu berumur
panjang sesuai arahannya tanpa mengotori dan merusak tempat dimana Ia
ditempatkannya. Itulah sebabnya, Roh Kudus (utiyaa) bukan Iblis, setan,
penunggu dan penyembah berhala tetapi Roh Kudus (utiyaa) adalah penuntun dan penolong
hidup yang berasal dari Allah pencipta manusia.
Dia senantiasa menerima segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini. Ia
yang menentukan dan menghidupkan kita. Dialah yang menghidupkan kita dan dia
pula yang mencabut nyawa kita. Oleh karena itu, setiap orang yang ada di
belahan dunia telah dianugrahkan dengan Roh Kudus (utiyaa) sebagai penuntun dan
penolong hidup sementara hidup numpang di dunia ini.
Seringkali saya
mendengar dari seseorang dengan perkataannya bahwa manusia mati karena Roh
Kudus (utiyaa) menginjikan untuk dia mati cepat. Dan ada pula yang berkata
mereka mati karena Roh Kudus (utiyaa) tidak berkenan mereka hidup di dunia ini.
Jika ungkapan dan pernyataan seperti itu disampaikan berarti kita belum
memahami Roh Kudus (utiyaa) yang berasal dari TUHAN secara komprehensif.
Seakan-akan Roh Kudus (utiyaa) itu dianggap menjadi makhluk jahat, Iblis, Setan
dan lain-lain. Pada hal kita tidak pernah mengenal dan melihat kepada si Iblis,
setan, penunggu dan penyembah berhala itu.
Jangan pernah
berfikir manusia mati cepat karena persetujuan dari ROH KUDUS (utiyaa). Itu
sebatas pemikiran dan pernyataan yang sangat keliru sebagai umat Kristiani yang
memiliki Iman dan kepercayaan yang kuat kepada Allah pencipta. Dengan adanya
Roh Kudus tidak berkenan setiap umat ciptaan Allah berumur pendek atau sebatas.
Roh Kudus berkenan kita hidup menurut kehendaknya bukan kehendak kita. Sebab
rancangan hidup kita ada di tangan melalui mandat dan kepercayaan Allah
pencipta kepada-Nya.
Yang perlu kita lakukan dalam kehidupan adalah kita bisa meninggalkan
pemikiran jahat yang di dukung oleh Iblis yang menyamar diri sebagai Roh kudus
(utiyaa) di dalam diri kita. Dengan melalui otoritas yang berasal dari Allah
dapat mengusir Iblis dan pasukannya dari dalam diri kita. Mari kita memulihkan,
merawat, melindungi dan menguduskan Roh Kudus (utiyaa) tanpa mengotori, menodai
dan merusak Roh Kudus (utiyaa) yang berdiam di dalam diri. Dengan dorongan dari
Roh Kudus yang hidup berubah menjadi orang-orang yang berharga dihadapan Roh
Kudus (utiyaa), dan Allah pencipta (Poyamee) pada akhirat.
Disposkan: Aweida Papua