Ada Harapan Hidup Bagi
Bangsa Budak
Aweida Papua, Kenyataan dalam kehidupan
di dunia ini, sesunggunya ada harapan untuk kita hidup dan akan bebas dari
kegelapan, baik untuk setiap aktivitas maupun perjuangan kita dari tempat
dimana kita berdiri diatas bumi ini. Allah telah menciptakan manusia pada awalnya
dan menempatkan segala isinya ke setiap penjuru dunia sesuai rancangannya dari
tempat dimana kita berada saat ini. Dan sesuai dengan awal penciptaan hingga
kini manusia dengan tindakan ingin melebihi kekuasaan Allah itu selalu terjadi
sepanjang hidup manusia di bumi ini.
Dengan adanya ingin
menguasai atau melebihi kuasa Allah, sebagian manusia masih hidup didalam
ketidakadilan dan tindakan kemanusiaan kepada sesama. Dan hal
tersebut dapat dialami dalam kehidupan kita mulai dari awal penciptaan hingga
kini. Kita belum menyadari bahwa sesama manusia adalah makhluk ciptaan yang
mulia dan dapat mengakui dan diakui pada hak kebebasan kita kepada sesama.
Meskipun kenyataannya hidup manusia diluar dari kehendak Allah, namun dengan
adanya penyertaan dan pertolongan TUHAN tentu bagi mereka yang hidup dibawa
perbudakan dan penjajahan ada harapan untuk hidup diatas negeri kita
masing-masing di bumi ini.
Realita dalam kehidupan
ini, dengan agresi sekelompok manusia merebut kekayaan dan kejayaan milik
bangsa budak, dan terjajah. Mereka hidup memegahkan dan menguasai belahan dunia.
Seringkali penguasa dunia selalu menerapkan berbagai strategi untuk menguasai
dunia ini demi ekploitasi sumber daya alam milik bangsa budak. Seluruh hak
hidup masyarakat pribumi dirayu dan dibodohi oleh penguasa dunia yang tidak
memiliki akal sehat pada kondisi krisis kemanusiaan ini. Rasa ambisinya sudah
melampui hukum kebenaran sehingga dimana-mana hukum adopsi atau hukum ciptaan
manusia menginjak-injak hak hidup bangsa budak atau terjajah dibawa tawanan dan
pembantaian.
Jika kebenaran yang
diilhamkan di dalam Alquran dan Alkitab itu adalah suara atau perkataan yang
berasal dari sang pencipta yang sesunggunya, maka semua manusia menikmati
kebebasan dan kedamaian hidup. Namun sebagian manusia yang disebut budak dan
terjajah dapat mengalami kesiksaan dan penderitaan, mereka akan terbebas dari
perbudakan pada waktuya Allah pencipta Manusia. Kemampuan yang dimiliki
penguasa dunia selalu melebihi kehendak Allah, perbuatan seperti itu mereka
akan diadili sesuai perbuatannya hingga akan dicampahkan kedalam alam maut
sampai selamanya.
Bersyukur bagi manusia
yang menghargai hak hidup bangsa tertentu yang memastikan hak hidupnya diatas
negeri mereka. Allah berkenan bagi mereka yang selalu merefleksikan sumber
kebenaran sesuai perkataannya tanpa mengurangi atau pun menambah sesuai konteks
kebenaran itu. Nilai keadilan dan kemanusiaan menjadi tuntutan bagi setiap
manusia yang hidup di dunia ini. Perjuangan kita untuk keadilan dan kemanusiaan
dapat diperjuangkan dan dijunjung tinggi dalam kondisi penantian ini untuk
mengakhiri semua penderitaan, penindasan, penjajahan dan eksploitasi sumber
daya alam milik bangsa budak atau terjajah.
Meskipun sebagian
manusia ciptaan TUHAN masih hidup dibawa pembantaian, perbudakaan dan penjajahan
dari tangan penguasa yang tidak memiliki jiwa humanis terhadap bangsa budak
atau terjajah. Tetapi janji dan waktunya TUHAN ada harapan untuk kita hidup di
bumi sambil menantikan hidup yang kekal. Oleh karena itu, perjuangan kita
adalah perjuangan yang suci, kudus dan benar tanpa menodai hukum buatan yang
tidak sebanding dengan hukum demi membela hak hidup bagi setiap bangsa yang
hidup dibawa perbudakaan atau penjajahan.
Dia datang sebagai
penguasa, pencuri, pembunuh, dan penindas yang tidak ingin manusia lainnya
hidup diatas negerinya masing-masing. Mereka datang dari Eropa, Amerika,
Australia, China, Isreal dan Indonesia hanya untuk menguras hak hidup bangsa
budak atau terjajah diatas Tanah surga kecil ini. Mereka menyamar diri sebagai
penginjil, pengajar, pemerintah wakil Allah, wisatawan, transformator dan
lain-lain. Tetapi di dalam diri mereka hal kebencian, kemarahan, kehinaan, dan
diskriminasi masih bertumbuh di dalam hati mereka. Dengan jujur saya mau
sampaikan kepada dunia bahwa semua dosa dan pelanggaran saya sudah diampuni
oleh Yesus Anak Allah yang hidup. Tetapi dosa kebencian saya terhadap penguasa
yang menindas, merampok dan memperbudak bangsa terjajah masih ada didalam diri
saya terhadap mereka. Hanya dosa kebencian ada didalam hatiku akan terampuni,
ketika bangsaku merindukan kemerdekaan.
Dapat disimpulkan
bahwa penguasa, penjajah, pencuri datang ke surga kecil untuk menguras segala
potensi milik kita. Diatas kekayaan dan kejayaan kita justru mereka berkuasa di
bumi, akan tetapi Allah nenek moyang kita sebagai pencipta manusia, terutama
bagi bangsa budak atau terjajah akan diselamatkan kita dari agresinya di dunia ini.
Dosa kebencian saya akan terpulih secara total, ketika bangsaku terbebas dari
tangan penjajahan dan kapitalisme global diatas negeri ini. Percayalah kepada
Allah nenek moyang kita sebagai penentu hak hidup kita sebab Ia akan memberikan
harapan untuk kita hidup di bumi dan pada akhirat.
Disposkan: Awida Papua