Fauna dan Flora asal Papua |
“Fauna dan
Flora Harus di Lindungi”
AWEIDA-News, Flora
dan Fauna dapat disebut sebagai tanaman dan satwa. Flora dan Fauna merupakan
suatu istilah kolektif, dimana kata tersebut merujuk kepada kelompok suatu
tanaman dan satwa yang berada pada wilayah tertentu. Perlu diketahui bahwa dunia
ini mempunyai jumlah flora dan fauna yang beragam. Fauna dan flora dapat dilindungi oleh manusia yang selalu hidup di bumi. Sebab manusia mempunyai akal budi yang dapat memerhatikan kehidupan dari fauna dan flora yang terdapat di suatu wilayah.
Manusia hidup tanpa ada rumah, tentunya hidup tidah akan merasa kenyamanan dan kerukunan hidup di bumi, begitupun binatang yang hidup dalam sebuah komuni. Manusia adalah ciptaan yang mulia, untuk memikirkan dan memerhatikan segala yang dititipkan di bumi, terutama terhadap fauna dan flora. Sebab manusia mempunyai akal budi untuk memikirkan dan memerhatikan keberadaan hidup semua ciptaap di bumi. Semestinya, harus dipagari, dilindungi, dan dipelihara oleh manusia dari tempat dimana mereka huni. Namun realitanya, semunya fauna diburuh dan dibongkar secara tak terhormat terhadap cagar alam diatas bumi ini.
"Kewajiban manusia terhadap semua ciptaannya untuk memelihara, menjaga dan melestarikan secara naturalisasi pada fauna dan flora demi keselamatan terhadap semua ciptaannnya "
Bagaimana manusia yang mempunyai akal budi, pikiran dan perasaan terhadap fauna dan flora itu, tetapi semua ciptaannya dapat diburuh, dibunuh dan dipunahkan oleh manusia yang mempunyai akal budi sepanjang waktu diatas bumi ini….?
Hutang lindung ada untuk tempat pernafasan bagi manusia, fauna dan flora yang ada di dalamnnya. Namun, kenabsuan dari manusia tak terbatas selama kehidupan manusia diatas bumi ini, sehingga hanya berfikir untuk memunahkan dan merusak kekayaan alam yang terkadung didalamnya.
Lihatlah ketika hewan memikirkan makanan yang masuk ke perutnya, mereka tidak terpikir untuk makan barang lain selain makanan yang harus dimakannya. Contoh terbaik yang harus dipelajari oleh manusia dari bintang dan tumbuh-tumbuhan hidup diatas bumi. Salah satu contoh kehidupan dari bintang semut yang memberikan perilaku hidup terbaik bagi manusia yang hidup di bumi.
Dingin, kalau dingin seperti ini biasanya memang terasa pada waktu musim hujan. Seperti sekarang ini efek dari dinginnya musim hujan ini ternyata bukan hanya manusia yang butuh kehangatan, binatang pun butuh kehangatan. Sayangnya karena binatang tidak atau belum mempunyai rumah mereka pun tidur asal–asalan di manapun. Sebab tempat dimana mereka huni terus dibongkar dan dicabut hingga sampai akar-akar yang tersisa.
" Kondisi seperti itu, merasa sedih berlebihan muncul dari kalbu dengan melihat nya kondisi seperti yang dimuat pada beberapa kasus yang diamati secara nyata, sehingga yang dititipkan itu semuanya, kehilangan secara kilapan mata " .
Sebagai manusia, janganlah memusuhi dengan segala yang dititipkan didalamnya, yakni terhadap fauna dan flora yang ada disekitar manusia. Sebab jangan sampai dapat dikutuki akibat kenabsuan yang berlebihan terhadap fauna dan flora yang memiliki naluri kolektif yang tidak bisa samakan dengan manusia yang mempunyai akal budi.
Bisakah manusia memikirkan dan memerhatikan kehidupan dari semua ciptaan di bumi itu dilindungi dan dipelihara secara naturalisasi sepanjang hidup di bumi….?
Sebagai simpulan, semestinya, semua ciptaan di bumi, mereka juga hidup bebas tanpa, diburuh, dan dibunuh dari tempat dimana mereka bernafas dari cagar alamnya. Yang dibutuhkan adalah memagari, melindungi dan melestarikan dari tempatnya secara naturalisasi sepanjang hidup di bumi.
By: Awimee Gobai / Pecinta Alam Papua
Manusia hidup tanpa ada rumah, tentunya hidup tidah akan merasa kenyamanan dan kerukunan hidup di bumi, begitupun binatang yang hidup dalam sebuah komuni. Manusia adalah ciptaan yang mulia, untuk memikirkan dan memerhatikan segala yang dititipkan di bumi, terutama terhadap fauna dan flora. Sebab manusia mempunyai akal budi untuk memikirkan dan memerhatikan keberadaan hidup semua ciptaap di bumi. Semestinya, harus dipagari, dilindungi, dan dipelihara oleh manusia dari tempat dimana mereka huni. Namun realitanya, semunya fauna diburuh dan dibongkar secara tak terhormat terhadap cagar alam diatas bumi ini.
"Kewajiban manusia terhadap semua ciptaannya untuk memelihara, menjaga dan melestarikan secara naturalisasi pada fauna dan flora demi keselamatan terhadap semua ciptaannnya "
Bagaimana manusia yang mempunyai akal budi, pikiran dan perasaan terhadap fauna dan flora itu, tetapi semua ciptaannya dapat diburuh, dibunuh dan dipunahkan oleh manusia yang mempunyai akal budi sepanjang waktu diatas bumi ini….?
Hutang lindung ada untuk tempat pernafasan bagi manusia, fauna dan flora yang ada di dalamnnya. Namun, kenabsuan dari manusia tak terbatas selama kehidupan manusia diatas bumi ini, sehingga hanya berfikir untuk memunahkan dan merusak kekayaan alam yang terkadung didalamnya.
Lihatlah ketika hewan memikirkan makanan yang masuk ke perutnya, mereka tidak terpikir untuk makan barang lain selain makanan yang harus dimakannya. Contoh terbaik yang harus dipelajari oleh manusia dari bintang dan tumbuh-tumbuhan hidup diatas bumi. Salah satu contoh kehidupan dari bintang semut yang memberikan perilaku hidup terbaik bagi manusia yang hidup di bumi.
Dingin, kalau dingin seperti ini biasanya memang terasa pada waktu musim hujan. Seperti sekarang ini efek dari dinginnya musim hujan ini ternyata bukan hanya manusia yang butuh kehangatan, binatang pun butuh kehangatan. Sayangnya karena binatang tidak atau belum mempunyai rumah mereka pun tidur asal–asalan di manapun. Sebab tempat dimana mereka huni terus dibongkar dan dicabut hingga sampai akar-akar yang tersisa.
" Kondisi seperti itu, merasa sedih berlebihan muncul dari kalbu dengan melihat nya kondisi seperti yang dimuat pada beberapa kasus yang diamati secara nyata, sehingga yang dititipkan itu semuanya, kehilangan secara kilapan mata " .
Sebagai manusia, janganlah memusuhi dengan segala yang dititipkan didalamnya, yakni terhadap fauna dan flora yang ada disekitar manusia. Sebab jangan sampai dapat dikutuki akibat kenabsuan yang berlebihan terhadap fauna dan flora yang memiliki naluri kolektif yang tidak bisa samakan dengan manusia yang mempunyai akal budi.
Bisakah manusia memikirkan dan memerhatikan kehidupan dari semua ciptaan di bumi itu dilindungi dan dipelihara secara naturalisasi sepanjang hidup di bumi….?
Sebagai simpulan, semestinya, semua ciptaan di bumi, mereka juga hidup bebas tanpa, diburuh, dan dibunuh dari tempat dimana mereka bernafas dari cagar alamnya. Yang dibutuhkan adalah memagari, melindungi dan melestarikan dari tempatnya secara naturalisasi sepanjang hidup di bumi.
By: Awimee Gobai / Pecinta Alam Papua