AWEIDA-News, Biaya
Kesempatan (Opportunity cost) adalah biaya yang timbul untuk memilih sebuah
peluang yang terbaik dari beberapa
alternatif yang tersedia. Ketika seseorang diharapkan pada beberapa pilihan
sehingga harus memilih salah satu diantaranya, maka alternatif yang tidak
dipilih itulah yang menjadi biaya kesemptan. Biaya kesempatan dapat dipilih
oleh siapa pun yang memerlukan waktu untuk mendapatkan barang dan jasa demi
pemenuhan hidup.
Dalam
teori ekonomi kita telah mempelajari tentang biaya kesempatan dan membuat
sebuah keseimbangan dari sisi permintaan dan penawaran sehingga menemukan titik
temunya diantara penerima dan penawar terus diimbangi. Teori ekonomi tentang biaya kesempatan
tak terlepas dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa mendapatkan keuntungan
besar dari hasil usaha dari diri kita sendiri dan kondisi tertentu kita telah mengalami kerugian dengan
hasil usaha yang kita milikinya.
Dari
teori diatas ini, kita bisa menyimak dari sudut pandang ekomi bahwa, yang
menerima adalah seorang penerima, itulah yang disebut wanita, kemudian ada seorang
yang menawarkan kepada penerima, yang disebut pria. Untuk membuat garis
keseimbangan dalam kehidupan haruslah dibuat suatu keseimbangan dari semua sumber
daya yang ada sehingga kita akan mendapatkan hasil yang setimpal dari sisi
perminataan maupun dari sisi penawaran. Jadi apapun bentuk usaha yang menghasilkan
uang, semuanya baik asal tak ada yang menjadi pelanggaran dan dosa sepanjang
hidup manusia.
Biaya
kesempatan bagi manusia dapat menghasilkan uang melalui berbagai cara. Cara itu
kita bisa menjual diri kita untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Yang paling
banyak mencari biaya kesempatan adalah bagi kaum muda pada usia dini, terutama
kepada mahasiwa/i yang hendak mengurangi beban biaya pendidikan.
Semestinya,
untuk mendapatkan biaya kesempatan dengan hal yang positif tentu kita akan
merasakan kepuasaan pada diri kita. Namun, dengan adanya cara lain yang dapat
menghasilkan uang karena hasil dari jual diri, lalu mendapat biaya kesempatan,
berarti mereka akan menanggung konsekuensi dengan perbuatannya.
Yang
terpentingkan adalah kita tidak bisa membuat suatu keputusan yang keliru
mendapatkan barang atau jasa tetapi kita bisa membuat sebuah keputusan yang
dapat menghasilkan uang melalui hasil keringat kita. Dan semuanya harus
dilakuan menurut kehendak dia yang terlebih dahulu menciptakan kami manusianya.
Jadi berkaitan dengan teori diatas tentang biaya kesempatan sangat membantu
dalam kehidupan sesama, sehingga kita bisa memahami secara akurasi demi
pemenuhan hidup dalam rumah tangga.
Memang
dalam kehidupan manusia, kita tidak pernah terluput dari metode pembelajaran tentang
permintaan dan penawaran sebagai bahan ilustasi dari teori ekonomi mikro. Dan permintaan dan penawaran dapat
mengilustrasikan dalam kehidupan manusia seperti yang diuraikan sebelumnnya
tentang kehidupan dari pria dan wanita dapat hidupnya. Artinya bahwa dalam kehidupan manusia
satu berperan sebagai penerima dan satunya berperan sebagai penawar untuk
membuat sebuah keseimbangan demi mewujudkan kebahagiaan hidup dalam rumah
tangga sepajang hidup bagi mereka yang membentuk satu ikatan keluarga.
Namun,
dipertimbangkan dengan hal permintaan dan penawaran yang sangat kontroversi
dengan budaya sesunggunya, sehingga pada diri kita, (manusia) dapat terjangkiti
dengan suatu virus yang tak dapat diobati pada perkembamgan modern ini, terus
meningkat terhadap manusia. Penawar dan penerima hanya berlaku bagi mereka yang dinikahi secara resmi, tanpa melakukan percabulan karena didorong dari keinginan duniawi.
Hidup
hanyalah ketergantungan dari perkebangan modern yang seakan terhilang akal
sehat, sehingga budaya peran peran para leluhur masih menjadi tuntutan bagi
kita penerusnya. Akibat dari akulturasi budaya yang menghasilkan uang melalui
sex bebas, minuman keras dan penjualan narkoba dalam kehidupan generasi muda
semakin tinggi sehingga hidup ketergantungan pada perkembangan modern saat ini.
Diharapkan
kepada kita semua bahwa jangan hanya mencari kepuasaan sesaat, dengan cara
menjul diri pada biaya kesempatan, melainkan kita bisa mendapatkan kebutuhan
sehari-hari melalui biaya kesempatan dari hasil keringat kita, seperti menjual
sayur dipasar, lalu kita bisa membayar sesuatu demi kebutuhan dalam rumah
tangga.
Dari
tulisan diatas ini, kita bisa membedakan mana yang baik atau tidaknya
tergantung pada diri kita sendiri, sehingga dapatlah memahami secara baik
tentang biaya kesempatan itu. Lalu kita bisa merevitalisasi kebutuhan hidup
demi kesejahteraan dalam rumah tangga sambil menjani hidup di bumi ini.
Kita
sering mendengarkan bahwa, setiap usaha dari manusia dapat diperoleh hanya
melalui berdoa dan bekerja keras dari diri kita sendiri yang dapat memudahkan
kelancaran kebutuhan hidup selama kita hidup di bumi. Dan jangan sekalipun
berharap pada sekelompok orang yang hanya mencari kepuasaa sesaat, melainkan
hidup bersumber dari hasil upaya kita untuk memenuhi kehidupan dalam rumah
tangga sepanjang hidup.
By: Awimee Gobai / Pecinta Alam Papua