Sulitnya
disebut "Bintang Dunia"
AWEIDA-News, Bintang dunia dapat diartikan menjadi sebuah kata yang sangat menarik didengar dalam
kehidupan sesama di dunia ini. Dengan adanya “Bintang Dunia” kita merasa terkagum identitas
seseorang yang berpopuler pada zaman yunani kuno hingga pada era perkembangan saat ini. Bintang adalah sebuah benda yang ada dilangit dan terlihatnya
berkilau pancaran cahaya dari bintang itu sendiri.
Selain dari bintang, manusia juga bisa hidup diatas bumi dan bumi itulah yang disebut "Dunia". Dunia diartikan sebuah lapangan yang luas medannya sehingga untuk mendapatkan "Bintang Dunia" tentu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dari setiap individu yang berkehendak menjadi populis dunia.
Yang menjadi pertimbangan bagi manusia adalah sejauh mana keseriusan kita untuk mendapatkan "Bintang Dunia" melalui hikmat dan akal budi yang diberikan secara gratis bagi setiap orang yang menjaga kekudusan dan kemurnian jiwa bagi setiap individu..?
Mungkin seseorang mempunyai impian pada awalnya dan suatu tanda kekaguman yang pernah dialami dan dirasakan dari alam raya, ketika mereka masih hidup di bumi sekalipun. Tetapi kekuatan dan kebijaksanaannya tak dapat dirawat secara baik dan kudus tentu akan diambil oleh pemilik dari "Bintang Dunia" itu yakni, sang pencipta.
Jadi untuk mendapatkan hasil impian seseorang dan pernah mengalami tanda kekaguman pada awalnya, tentu membutuhkan kekudusan dan kemurnian jiwa sepanjang hidup. Dan kerja keras dari upaya seseorang itulah yang akan menemukan hikmat dan akal budi untuk mendapatkan "Bintang Dunia" yang sesunggunya dapat tercipta sepanjang hidup manusia.
Bila kekudusan dan kemurnian jiwa manusia telah dinodai dengan dosa kita sendiri berarti belum sepenuhnya kita akan diberikan kekuatan dan kebijaksanaan dari Maha pencipta kepada setiap individu secara menyeluruh bagi setiap orang yang membutuhkannya.
Tuhan hendak memberikan power dan kebijaksanaannya kepada setiap individu yang membutuhkan "Bintang Dunia" sesuai dengan pergumulan kita sendiri. Namun, Ia berkehendak kita harus menyadari atas tindakan, perbuatan dan sikap kita selama ini, yang menjadi kewajiban untuk menghindari nafsu duniawi. Semestinya, kita bisa mentaati pada 10 perintah Tuhan yang menjadi petunjuk hidup bagi mereka yang mempunyai kerinduan yang tinggi.
Kepada setiap orang harus dijaga kekudusan dan kemurnian hidupnya ; agar setiap individu yang merindukan "Bintang Dunia" dapat diterima sebagai suatu anugrah dari Maha pencipta selama kita hidup di bumi.
Untuk menjadi bintang dunia bagi setiap individu sangat sulit ditemukan pada dunia yang penuh dengan pelanggaran dan dosa manusia yang menjadi kontroversi mendapatkan suatu harapan.
Walau hidup ini diliputi dengan pelanggaran dan dosa yang menjadi handikap dan kita tak terluput dari ketaatan dan ketentuan hukum dari sang Ilahi, namun kita bisa memanjatkan ungkapan syukur dengan apa yang ia berikan kepada setiap individu; karena yang diberikan adalah suatu anugrah yang tak terbatas dari sang ilahi kepada setiap individu.
Yang dapat disimpulkan adalah kita bisa belajar untuk bersyukur dengan segala yang dilimpahkan dalam kehidupan kita; karena itulah anugrah hidup dari hasil pergumulan kita sendiri. Semestinya, sang ilahi telah memberikan "Bintang Dunia" melalui hikmat dan akal budi secara utuh tetapi karena manusia selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan dalam kehidupan, dan tak pernah menuruti kehendaknya sehingga belum sepenuhnya diterima sesuai kerinduan untuk mendapatkan "Bintang Dunia" itu.
By: Awimee Gobai / Pecinta Alam Papua
Selain dari bintang, manusia juga bisa hidup diatas bumi dan bumi itulah yang disebut "Dunia". Dunia diartikan sebuah lapangan yang luas medannya sehingga untuk mendapatkan "Bintang Dunia" tentu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dari setiap individu yang berkehendak menjadi populis dunia.
Yang menjadi pertimbangan bagi manusia adalah sejauh mana keseriusan kita untuk mendapatkan "Bintang Dunia" melalui hikmat dan akal budi yang diberikan secara gratis bagi setiap orang yang menjaga kekudusan dan kemurnian jiwa bagi setiap individu..?
Mungkin seseorang mempunyai impian pada awalnya dan suatu tanda kekaguman yang pernah dialami dan dirasakan dari alam raya, ketika mereka masih hidup di bumi sekalipun. Tetapi kekuatan dan kebijaksanaannya tak dapat dirawat secara baik dan kudus tentu akan diambil oleh pemilik dari "Bintang Dunia" itu yakni, sang pencipta.
Jadi untuk mendapatkan hasil impian seseorang dan pernah mengalami tanda kekaguman pada awalnya, tentu membutuhkan kekudusan dan kemurnian jiwa sepanjang hidup. Dan kerja keras dari upaya seseorang itulah yang akan menemukan hikmat dan akal budi untuk mendapatkan "Bintang Dunia" yang sesunggunya dapat tercipta sepanjang hidup manusia.
Bila kekudusan dan kemurnian jiwa manusia telah dinodai dengan dosa kita sendiri berarti belum sepenuhnya kita akan diberikan kekuatan dan kebijaksanaan dari Maha pencipta kepada setiap individu secara menyeluruh bagi setiap orang yang membutuhkannya.
Tuhan hendak memberikan power dan kebijaksanaannya kepada setiap individu yang membutuhkan "Bintang Dunia" sesuai dengan pergumulan kita sendiri. Namun, Ia berkehendak kita harus menyadari atas tindakan, perbuatan dan sikap kita selama ini, yang menjadi kewajiban untuk menghindari nafsu duniawi. Semestinya, kita bisa mentaati pada 10 perintah Tuhan yang menjadi petunjuk hidup bagi mereka yang mempunyai kerinduan yang tinggi.
Kepada setiap orang harus dijaga kekudusan dan kemurnian hidupnya ; agar setiap individu yang merindukan "Bintang Dunia" dapat diterima sebagai suatu anugrah dari Maha pencipta selama kita hidup di bumi.
Untuk menjadi bintang dunia bagi setiap individu sangat sulit ditemukan pada dunia yang penuh dengan pelanggaran dan dosa manusia yang menjadi kontroversi mendapatkan suatu harapan.
Walau hidup ini diliputi dengan pelanggaran dan dosa yang menjadi handikap dan kita tak terluput dari ketaatan dan ketentuan hukum dari sang Ilahi, namun kita bisa memanjatkan ungkapan syukur dengan apa yang ia berikan kepada setiap individu; karena yang diberikan adalah suatu anugrah yang tak terbatas dari sang ilahi kepada setiap individu.
Yang dapat disimpulkan adalah kita bisa belajar untuk bersyukur dengan segala yang dilimpahkan dalam kehidupan kita; karena itulah anugrah hidup dari hasil pergumulan kita sendiri. Semestinya, sang ilahi telah memberikan "Bintang Dunia" melalui hikmat dan akal budi secara utuh tetapi karena manusia selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan dalam kehidupan, dan tak pernah menuruti kehendaknya sehingga belum sepenuhnya diterima sesuai kerinduan untuk mendapatkan "Bintang Dunia" itu.
By: Awimee Gobai / Pecinta Alam Papua
