AWEIDA-News, Sebetulnya, hati kita tahu kita dibohongi. Namun, pikiran kita sering membatalkannya. Karena itu, kita paling sering dibohongi oleh orang yang dekat dengan kita. Iman itu indah sekali jika itu dilengkapi dengan pikiran yang baik. Marilah kita berpikir dengan cerdas. Segala sesuatu ditentukan oleh kualitas hati, namun kualitas hati ditentukan oleh kualitas pikiran.
Cinta itu melebarkan kemungkinan bagi banyak orang. Cinta tidak memberikan ijin untuk berlaku bodoh. Namun kenyataannya banyak orang yang bertingkah bodoh. Jatuh cinta lagi, maka kelas hidup Anda akan naik. Orang yang tidak memperbarui diri pada saat tua hidupnya tidaklah berbeda dengan masa lalunya.
Kualitas hidup sebagian besar berasal dari baik buruknya berpikir. Mengabdilah, bekerjalah, buatkanlah perusahaan Anda sukses. Jika Tuhan mengetahui bahwa gaji Anda tetap tidak naik jika perusahaan itu sukses karena Anda. Tuhan pasti akan memindahkan Anda ke tempat yang lebih baik bagi Anda.
Tuhan mengijinkan sesuatu yang tidak kita sukai terjadi karena tujuan Tuhan adalah baik. Bukankah Tuhan selalu memikirkan yang terbaik untuk kita? Sesuatu terkadang itu tidak kita sukai karena kita tidak suka dengan rasanya.
Kita sangat mementingkan diri sendiri dan tidak mementingkan kebaikan orang lain lebih baik dari kita. Yang lebih mudah bersedih adalah yang karena terlalu mementingkan diri sendiri. Ibu melahirkan tidak merasa sakit karena dia mementingkan bayinya yang akan lahir.
Tidak ada orang yang lebih malas dibandingkan orang yang mengeluh karena harus memberi makan diri sendiri.
Tidak ada yang baik jika kita terlalu baik. ‘Terlalu’nya yang tidak baik. Bukanlah segala sesuatu yang baik itu tidak baik jika kita ‘terlalu’ melakukannya. Lebih baik diam daripada berkomentar dengan jujur atau berbohong. Jangan terlalu, secukupnya saja.
Orang yang kecewa karena membantu. Itu karena orang itu tidak ikhlas. Tuhan akan menyimpan segala kebaikan Anda untuk dikembalikan sewaktu-waktu untuk kebaikan Anda. Dan itu akan dibatalkan jika Anda membantu dengan pamrih. Hidup ini sulit. Maka kita harus menghebatkan diri supaya kesulitan hidup ini tidak terlalu terasa.
Kebodohan yang yakin, akan mengalahkan kepandaian yang ragu-ragu. Dusta yang disampaikan dengan manis lebih diterima oleh kejujuran yang disampaikan dengan kasar. Walaupun korupsi itu dilakukan banyak orang, itu bukan berarti korupsi itu benar. Bila kita beriman, jujurlah. Pandailah, karena kebaikan jika disampaikan dengan kasar akan melukai kebaikan.
Semua keadaan adalah pemberitahu kita untuk merubah diri. Lebih baik menjadi jujur walaupun didustai, daripada mendustai orang yang dusta.Jangan pamer, karena itu akan membuat kemampuan mengetahui Anda semakin ‘tumpul’. Jika Anda pandai menutup rahasia orang lain, maka Anda akan semakin mengetahui rahasia orang itu.
Memang yang muda tahu tertipu setelah tertipu, karena semangatnya lebih hebat daripada logikanya. Orang besar itu adalah lebih banyak beruntungnya dibandingkan sialnya ketika ditipu. Sabarlah, keindahan hidup itu berasal dari ketabahan dalam menghadapi kesulitan.
Semakin anda melekatkan diri kepada kesulitan. Maka akan mucullah cara untuk menyelesaikannya. Cara supaya kita sehat, kaya, sejahtera, dll: Hiduplah dengan jujur, bersyukurlah kepada diri sendiri dan kehidupan, bersungguh-sungguhlah dalam bekerja. Hiduplah dalam kebaikan supaya kita tidak hanya panjang umur tetapi juga panjang umur kesejahteraan kita.
Tidak mungkin orang mudah dibohongi jika dia jujur dalam dirinya. Jujurlah kepada diri sendiri.
By:Awimee Gobai
