AWEIDA-News,
Negara Indonesia secara sengaja mengalihkan isu papua merdeka melalui revolusi
total. Sebelumnya, isu revolusi total diungkapkan oleh kelompok yang menamakan
“Tentara Pembebasan Nasional Papua Bara” (TPN-PB) dari Organisasi Papua Merdeka
(OPM) dibawah pimpinan Purom Wenda dan Enden Wanimbo. Kemudian, Kita ikuti
melalui berbagai media nasional, juga dikabarkan Purom Wenda dan Enden Wandimbo
menyatakan perang terbuka untuk meraihi kemerdekaan papua dari tangan kolonial
Indonesia. Namun sayangnya, berita murahan seperti itu tentu diklarifikasi
sebelum menyatakan benar adanya revolusi total. Karena kabar kebohongan publik
hanya mendatangkan keresahan kehidupan sosial yang tidak aman nantinya.
Kemungkinan,
berita yang sudah dipublikasikan melalui berbagai media nasional itu sudah tidak banar bagi wartawan profesianal yang berperan parsial. Karena kabar itu hanya suatu dugaan
atau isu murahan revolusi terbuka kepada masyarakat papua yang diskenariokan
oleh badan intelijen negara (BIN) bekerja sama dengan jurnalis yang kurang
objektif memberikan pernyataan tersebut. Karena saat ini, Rakyat bangsa papua,
belum memiliki senjata untuk melawan dari kapitalisme dan kolonialisme melalui revolusi
total. Alat persenjataan dari mana untuk melawan kepada pemerintah Indonesia ?
Strategi negara Indonesia mempertahankan kedaulatannya secara otoritariarisme dan militerisme masih terus terjadi di Bumi Cendrawasih-Papua. Kemudian sistem penerapan yang mengedepankan prinsip-prinsip genosida rasialisme yang tak pernah berkunjung berenti selama ini. Bentuk tindakan dan kekerasaan yang sering terjadi di Tanah Papua selama ini, justru diciptakan oleh intelijen Indonesia demi kepentingan negara semakin mengkapitalisasi dan kolonialisasi terhadap bangsa papua. Karena negara berprinsipnya mempertahankan kedaulatannya dengan sistem pertahanan papua barat melalui tindakan agresif dan represif menggenosidakan bangsa papua barat secara terstruktur. Dalam jangka waktu 50 tahun lebih papua dianeksasikan kedalam negara Indonesia sampai saat ini, rakyat bangsa papua tidak pernah hidup dalam suasana kedamaian, justru hidup dalam trauma mengalami kepunahan etnis.
Strategi negara Indonesia mempertahankan kedaulatannya secara otoritariarisme dan militerisme masih terus terjadi di Bumi Cendrawasih-Papua. Kemudian sistem penerapan yang mengedepankan prinsip-prinsip genosida rasialisme yang tak pernah berkunjung berenti selama ini. Bentuk tindakan dan kekerasaan yang sering terjadi di Tanah Papua selama ini, justru diciptakan oleh intelijen Indonesia demi kepentingan negara semakin mengkapitalisasi dan kolonialisasi terhadap bangsa papua. Karena negara berprinsipnya mempertahankan kedaulatannya dengan sistem pertahanan papua barat melalui tindakan agresif dan represif menggenosidakan bangsa papua barat secara terstruktur. Dalam jangka waktu 50 tahun lebih papua dianeksasikan kedalam negara Indonesia sampai saat ini, rakyat bangsa papua tidak pernah hidup dalam suasana kedamaian, justru hidup dalam trauma mengalami kepunahan etnis.
Kenabsuan
untuk menggenosidakan bangsa melanesia, papua barat jelas terlihat atas
pengalihan isu papua merdeka melalui revolusi total yang dibangun oleh
Intelijen dan TNI/POLRI dari negara Indonesia terhadap bangsa papua barat. Dan bangsa papua Barat, diharapkan kabar pembohongan publik seperti itu tidak mudah terprovokasi. Karena suatu kebongan berita hanya menamba penderitaan bagi
bangsa papua barat. Pada hal, perjuangan bangsa papua barat sudah jelas melalui zona damai dan
demokratis menentukan nasib sendiri.
Kemudian,
kondisi sementara ini, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sedang
berjuang untuk bergabung bersama sesama rumpun melanesia, sehingga isu adanya
revolusi total hanya menutupi perjungan murni yang diperjuangkan ULMWP saat
ini. Diharapkan,
Bangsa papua barat, jangan sekalipun terprovokasi isu adanya revolusi total
yang dibangun oleh pemerintah indonesia melalui badan intelijen negara. Karena
Intelijen dan TNI/POLRI untuk mempertahankan kedaulannya dengan berbagai alasan
irasional itu. Kekhawatiran Indonesia saat ini, adalah perjuangan murni ULMWP
secara damai dan bermartabat yang sedang diperjuangkan para pejuang bangsa
papua dapat mengakui persamaan hak rakayat di belahan dunia.
Isu
yang sementara berkembang akan adanya, “Revolusi Total” yang diintruksi dari
Purom Wenda dan Enden Wanimbo adalah kabar fiktif, tanpa intruksi real dari markas pusat. Jadi berita yang dimuat dalam berbagai media nasional
hanyalah menutupi perjuangan murni yang diperjuangkan secara damai dan
bermartabat melalui, “United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)”. Dan
perjuangan bangsa papua barat sangat jelas secara demokratis dan bermartabat
berdasarkan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Semangat
perlawanan melalui ULMWP ini, tentu diteruskan untuk menentukan nasib sendiri
melalui zona damai, agar rakyat bangsa papua barat juga bebas dari kapitalisme
dan neokolonialisme untuk menyatakan kemerdekaan sama seperti negara-negara
lain yang sudah merdeka. Diharapkan bangsa papua barat terus mendukung United
Liberation Movement for West Papua (ULMWP), yang dimotori dibawah wadah PNWP,
NRPB dan WPNCL untuk berfokus bersama Melanesia Spread Group (MSG).
Demikian
himbauan dan klarifikasi Revolusi Total yang dibangun oleh kolonial Indonesia
terhadap bangsa papua barat dalam kondisi penantian Bangsa Papua bergabung
bersama keluarga fasifik selatan ini. Kami menyampaikan sekian dan terimakasih,
“Allah Tokoh Revolusi Damai dan Bermartabat menyertai kita sekalian”. (AWEIDA)
Disposkan: AWEIDA-News