AWEIDA-News-- Hari
ini, 1 Desember 2014, ratusan orang Papua dari berbagai faksi menggelar
simposium di Port Vila, Vanuatu.
Menurut ketua
panitia penyelenggara, Pastor Allan Nafuki, simposium yang dihadiri ratusan
pemimpin Papua dari berbagai faksi perjuangan ini diharapkan membentuk tawaran
konsep baru dari rakyat Papua untuk menjadi anggota Melanesia Spearhead Group
(MSG).
Terkait pertemuan
itu, rakyat Papua di sejumlah tempat pada perayaan HUT ke-53 Papua Barat
menyampaikan satu pesan dan satu harapan yang pada intinya sama.
Masyarakat Papua
di Manokwari dimediasi KNPB saat menggelar ibadah HUT Papua mengatakan, rakyat
Papua mendukung penuh simposium di Port Vila, Vanuatu.
Mereka juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Vanuatu karena telah
memfasilitas pemimpin Papua untuk berkumpul.
"Kami desak,
para pemimpin Papua Barat segera bersatu melalui Simposium ini untuk menentuan
nasif sendiri bagi Papua Barat," kata Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD)
Mnukwar, Fredrik Rumander dan Ketua KNPB Wilayah Mnukwar Alexander Nekenem
mewakili rakyat Papua di Manokwari.
Seruan persatuan
telah disampaikan KNPB pusat belum lama ini. Senada juga
disampaikan Ketua Dewan Adat Mee-Pago, Ruben Edowai usai memberikan pidato
politik pada HUT Papua di Nabire siang tadi.
"Kami tidak
membalas kebaikan pemerintah Vanuatu. Mereka sudah bicara 2 kali di PBB untuk
Papua dan saat ini mereka libur nasional dan fasilitasi pemimpin Papua ketemu
di Vanuatu. Ini kerja Tuhan untuk bangsa ini," katanya.
Karena itu, kata dia, "Ini saat yang tepat untuk para pemimpin bersatu dalam satu garis perjuangan dan rakyat Papua bersatu sebagai ras Melanesia. Kita ini bukan Melayu, kenapa orang Melanesia selalu menjadi penjual sesama Melanesia. Ini saatnya kita semua menjadi satu untuk masa depan yang lebih baik."
Karena itu, kata dia, "Ini saat yang tepat untuk para pemimpin bersatu dalam satu garis perjuangan dan rakyat Papua bersatu sebagai ras Melanesia. Kita ini bukan Melayu, kenapa orang Melanesia selalu menjadi penjual sesama Melanesia. Ini saatnya kita semua menjadi satu untuk masa depan yang lebih baik."
Mahasiswa Papua
Jawa dan Bali saat menggelar demonstrasi di Jakarta siang tadi menyerukan hal
serupa.
Ketua Umum Aliansi
Mahasiswa Papua (AMP), Jefry Wenda mengatakan, sekitar 500 lebih mahasiswa
Papua dari Jawa dan Bali berkumpul di Jakarta.
"Ada empat
tuntutan, antara lain meminta Pemerintah Indonesia mengakui Kemerdekaan
Papua dan melakukan Penentuan Pendapat Rakyat Ulang," kata dia.
Dijelaskan Jefry,
pihaknya atas nama mahasiswa Papua di Jawa dan Bali menyampaikan terima kasih
kepada pemerintah Vanuatu atas dukungan politiknya.
Kata dia, ini satu
negara mendukung Papua. Ini saatnya, para pemimpin Papua di sana bersatu
melalui symposium ini. Tidak ada kata lain untuk bersatu dan lahirkan pemimpin
Papua Barat. Kembalikan semangat persatuan dan perjuangan seperti pernah kita
punya waktu-waktu lalu.
Harapan persatuan
tidak hanya datang dari orang Papua. Mantan
Perdana Menteri Vanuatu, Edward Natapei berharap
hasil konferensi yang dimulai hari ini, Senin (1/12/2014) bisa mempersatukan
rakyat Papua Barat untuk membangun kekuatan politik.
Dirilis fijione.tv, Natapei mengatakan, konferensi ini merupakan upaya untuk membentuk tawaran mendapatkan keanggotaan Papua Barat di Melanesian Spearhead Group (MSG). (Admin/AWEIDA)
Dirilis fijione.tv, Natapei mengatakan, konferensi ini merupakan upaya untuk membentuk tawaran mendapatkan keanggotaan Papua Barat di Melanesian Spearhead Group (MSG). (Admin/AWEIDA)