Tuan : Buchtar Tabuni Ketua Umum PNWP |
Sambuatan PNWP dalam rangkah memperingati HUT KNPB yang ke 6
tahun 2014
Salam perjuangan…..
Tanggal 19 November
adalah hari jadinya Komite Nasional Papua Barat (KNPB), dimana tahun ini
KNPB berusia 6 tahun. Meskipun usia KNPB yang baru 6 tahun namun
telah banyak mendewasakan rakyat West Papua dalam memperjuangkan hak penentuan
nasib sendiri.
Meskipun usianya baru
6 tahun namun banyak pergorbanan baik nyawa, waktu, dan hidup yang telah
dipersembahkan untuk memperjuangkan harga diri bangsa atau rakyat West Papua.
Pengorbanan KNPB ini semata-mata untuk menunjukan kepada pemerintah
colonial Indonesia dan PBB bahwa satu yang kami tuntut adalah hak penentuan
nasib sendiri rakyat West Papua secara adil dan bermartabat berdasarkan
prinsip-prinsip hukum international, standart-standart Hak Asasi Manusia dan
Piagam PBB.
KNPB lahir sebagai media gerakan untuk
mediasi rakyat West Papua memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri secara
adil dan bermartabat. KNPB sebagai media gerakan politik dan terus
mempertahankan gerakannya karena Gerakan dan hanya gerakan yang mampu membuat
perubahan. Mendambakan Papua Merdeka tidak sebatas permainan kata-kata dan
pikiran. Perjuangan Papua Merdeka tidak boleh berada di ruang tunggu. Ia tidak
boleh tersembunyi di ruang sunyi dan hampa. Ia harus terus berjalan maju walau
setiap langkah harus dibayar dengan pengorbanan. Jiwa-jiwa pemberontakan tidak
boleh dipasung oleh kolonialisme. Jangan sekali-kali membiarkan Kesenangan
sesaat dalam kolonialisme menggerogoti jiwa anda yang terlahir sebagai
pemberontak sejati. Jangan biarkan pesimisme dan ketakukan membunuh api
pemperontakan dalam diri bangsa Papua.
PNPW yang didalamnya terdiri dari 23
PRD yang mana lahir dari tuntutan rakyat yang dimediasi oleh KNPB dan juga
merupakan keputusan politik dari Kongres KNPB ke I mengucapkan terima
kasih kepada KNPB atas pergorbananya sehingga terbentuknya PNWP dan mengucapkan
selamat atas bertambah usianya KNPB ke 6 .
Pada kesempatan ini juga bertepatan
dengan perayaan HUT KNPB ke 6 ini Free West Papua Campaign telah melakukan
suatu kemajuan baru untuk membentuk dan meluncurkan International Lawyers
for West Papua (ILWP) untuk bagian Nederland.
Untuk itu PNWP menyampaikan selamat
atas terbentuknya ILWP untuk bagian Nederland, semoga dengan terbentuknya ILWP
untuk Nederland dapat meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat dan pemerintah
Kerajaan Nederland atas tanggung jawab dan kewajiban yang tentang West Papua
yang pura-pura dilupakan. Dengan terbentuknya ILWP Nederland ini untuk berjuang
melawan lupa.
PNWP memandang perlu dan penting untuk
menutut tanggung jawab Pemerintah Kerajaan Nederland atas persoalan hak
penentuan nasib sendiri rakyat West Papua, dimana hak ini belum dilaksanakan
secara adil dan bermartabat.
West Papua adalah
bekas wilayah Jajahan pemerintah Kerajaan Nederland. Pemerintah Kerajaan
Nederland telah mengakui terbentuknya Dewan Papau ( Nieuw Gunea Raad) dan
mengakui Morning Star sebagai bendera West Papua dan Hai tanahku Papua sebagai
lagu kebangsaan West Papua pada tahun 1961. Pada tahun 1962 pemerintah Kerajaan
Nederland kompromi dengan pemerintah Indonesia untuk menguasi wilayah West
Papua.
PNWP memandang perlu
dan penting untuk mengugat Nederland karena perjanjian yang ditanda tangani
pemerintah Kerajaan Nederland dan pemerintah Indonesia yang dikenal dengan nama
New York Agreement 15 Agustus 1962 itu tidak menjamin pelaksanaan hak penentuan
nasib sendiri rakyat West Papua secara adil dan bermartabat. Pemerintah
Kerajaan Nederland menyerahkan wilayah West Papua ke pemerintah Indonesia dan
selanjutnya membiarkan Nederland kompromi dengan pemerintah Indonesia untuk
menguasi wilayah West Papua.
PNWP memandang perlu
dan penting untuk mengugat Nederland karena perjanjian yang ditanda tangani
pemerintah Kerajaan Nederland dan pemerintah Indonesia yang dikenal dengan nama
New York Agreement 15 Agustus 1962 itu tidak menjamin pelaksanaan hak penentuan
nasib sendiri rakyat West Papua secara adil dan bermartabat. Pemerintah
Kerajaan Nederland menyerahkan wilayah West Papua ke pemerintah Indonesia dan
selanjutnya dibawah senjata militer pemerintah Indonesia memaksa dan menunjuk
sebagian rakyat West Papua untuk menyatakan bergabung dengan Negara Indonesia.
PEPERA 1969 tidak dilaksanakan secara adil dan bermartabat penuh dengan
manipulasi dan rekayasa oleh militer pemerintah Indonesia.
Final Agenda kita adalah
memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua secara adil dan
bermartabat.
Hak penentuan nasib
sendiri adalah hak asasi manusia yang paling fundamental dan tidak terpisahkan
dari seorang Manusia. Hak ini dicantumkan oleh masyarakat international dalam
dua instrument utama hak asasi manusia. Makamah International juga mengakui hak
atas hak penentuan nasib sendiri sebagai hak asasi manusia yang paling penting
dan menyangkut semua Negara. Penentuan nasib sendiri sebagai hak fundamental
karena hak ini merupakan hak kolektif suatu bangsa menjadi diri sendiri.
Hak bangsa West Papua
atas penentuan nasib sendiri merupakan hak yang sangat jelas dan diakui
secara resmi oleh masyarakat international. Pengakuan atas hak ini turut
memberikan legitimasi persoalan West Papua dalam hukum international. Ha katas
penentuan nasib sendiri memberikan hak kepada masyarakat West Papua untuk
mengakhiri suatu colonial mereka dengan menentukan secara bebas pilihan
mereka.
Keputusan atas
kehendak tersebut haruslah dibuat melalui tindakan ekpresi yang murni dan
bebas. Agar secara sah dan diterima oleh international, keputusan mengenai masa
depan sebuah masyarakat harus dihasilkan melalui sebuah proses yang terpupuk
oleh penerangan, terbuka, adil dan demokratis, bebas dari campur tangan atau
ancaman pihak luar, dijalankan secara tidak memihak, dan sebaiknya diawasi oleh
PBB, karena hak ini adalah milik seluruh bangsa West Papua secara bersama dan
bukan kelompok tertentu.
Rakyat West Papua juga memiliki hak
untuk berjuang atas penentuan nasib sendiri dan untuk menerima dukungan.
Untuk itu pada
peringatan hari jadinya KNPB ke 6 ini, maka PNWP sebagai wadah representasi
politik West Papua memberikan dukungan penuh kepada KNPB sebagai media gerakan
politik perjuangan hak penentuan nasib sendiri secara adil dan bermartabat.
Gerakan ini terus kita tingkatkan di West Papua untuk memberikan kesadaran dan
untuk mendapatkan dukungan masyarakat international dan juga terus menata
manajemen perjuangan di international untuk dapat secara baik dan efektif untuk
melakukan lobby, kampanye, dan diplomasi untuk mendapatkan dukungan PBB. Tentu
perjuangan ini tidak mudah, perjuangan ini harus terus ditingkatkan di West
Papua dan dilanjutkan di international. Di international ini kita harus
kerja untuk meningkatkan kedasaran dan dukungan komunitas international
seperti( terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat pendukung di suatu Negara,
meningkatkan kesadaran untuk mendapatkan dukungan dari Partai-partai politik di
suatu Negara atau anggota-anggota Parlemen di suatu Negara, serta pemerintah)
dan secara otomotis Negara- yang mendukung perjuangan West Papua akan
memperjuangkannya ke Forum PBB untuk mendapatkan dukungan.
West Papua
harus diperjuangkannya untuk di masukan kembali dalam daftar Wilayah yang
belum berperintahan sendiri untuk selanjutnya di bahas di Komite Dekolonisasi
PBB, dengan cara memperjuangkannya untuk dibahas dalam agenda sidang tahunan
PBB baik itu di tingkat Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Perwalian, Dewan
HAM dan Komite Dekolonisasi bahkan di Mahkamah International untuk memberikan
penilaian apakah West Papua merupakan wilayah yang sudah berpemerintahan
sendiri atau belum.
Hormat Saya
Buchtar Tabuni, Ketua
Parlemen Nasional West Papua