Setiap kaum muda yang belum memiliki teman hidup (jodoh) biasanya mereka menjalin hubungan komunikasi dengan banyak cara dapat digunakan seperti dengan praktek nilai IMAN, MORAL dan BUDAYA demi menemui teman hidupnya.
Apa yang dimaksud dengan JODOH menurut kamus besar bahasa Indonesia. Jodoh adalah orang yang cocok menjadi suami atau isteri untuk membangun pasangan hidup. Melihat dari kecocokan seseorang untuk menjadi calon suami ataupun istri dapat dipertimbangkan dari berbagai hal seperti sekarakter, sevisi, sedarah, sepemikiran dan lain-lain.
Sebelum mengetahui prinsip-prinsip menemui jodoh, tentunya kita memastikan gaya hidup seseorang yang menjalin komunikasi. Entah komunikasi yang dibangun dalam bentuk teknologi dengan adanya Hand phone, komunikasi perantara, dibuat dalam surat cinta dan atau pun menggunakan kode alam.
1. Langkah Menemui Jodoh Dengan Tindakan IMAN
Setiap orang beragama pasti mereka memiliki IMAN dan tindakannya dapat diperjuangkan kedalam dunia nyata, terlebih khusus menemui jodoh yang dinantikan calon suami/Istri didalam kehidupan pribadi. Entah calon teman hidupnya dari latar belakang darima Ia berasal tanpa dipengaruhi kepentingan agama, golongan, etnis dan pekerjaan berbeda sekalipun. Sebab jodoh bagian dari satu ke satuan yang tidak dapat dipisahkan secara akal manusiawi. Dan jodoh mungkin takdirnya TUHAN bukan suka karena keinginan daging kita.
Dengan Cara Iman |
Dengan hati yang rindu menemui jodoh mereka bisa menggali ayat-ayat kitab suci yang menjadi dasar dan tolak ukur menemui calon teman hidupnya. Bangun komunikasi dengan TUHAN melalui doa dan puasa supaya keterlibatan Allah dapat mengubah hati seseorang untuk mencapai kekuatan cinta (power Of love) itu. Cinta yang dimaksudkan adalah mengasihi TUHAN terlebih dahulu dengan segenap hati sebagai pemilik manusia yang dapat ditakdirkan jodoh itu sendiri.
Dengan IMAN, jodoh yang tidak pernah kita komunikasi sebelumnya, tidak mengenal wajahnya, dan atau jauh dari tempat tinggal sekalipun, dia akan ditemui ketika keterlibatan TUHAN tiba pada waktunya. Oleh karena itu, dengan tindakan IMAN menemui jodoh dapat diperlukan dan diutamakan, selain menggunakan langkah moral dan praktek budaya bangsa.
2. Langkah Menemui Jodoh Dengan Tindakan Moral
Praktek MORAL menemui jodoh juga terkadang menjadi kebiasaan setiap orang. Tetapi tindakan moral juga dialami tantangan tersendiri kedalam praktek nyata. Entah merebut calon teman hidup secara kasar ataupun ramah sangat tergantung gaya dan cara perjuangan seseorang menemui calon teman hidupnya.
Ketika kita memerlukan teman hidup, dengan gaya hidup kita seperti rajin beribadah, rajin bekerja, tidak cerewet, tidak minum mabuk, sopan santun, sikap ramah, setia menuruti nasihat orangtua, tidak memiliki banyak pacaran dan lain-lain. Itu semuanya bagian dari tindakan moral yang diterapkan setiap orang demi mendapatkan perhatian dari sesama kedalam dunia nyata.
Didalam praktek moral kita dinasihati tentang pencegahan bahaya unsur-unsur pelanggaran dan dosa yang merusak citra diri kita. Moral kita perlu dijaga tanpa melanggar perintah TUHAN. Tetapi terkadang, sebagai manusia kita jatuh kedalam dosa seperti tindakan perzinahan (sex bebas) sebelum nikah, terbiasa dengan kemabukan, sopan santunya catur matur, dan lain-lain yang menghalangi jodoh yang sesungguhnya kita.
Praktek Moral |
3. Langkah Menemui Jodoh Dengan Tindakan Nilai Budaya Bangsa.
Budaya adalah kebiasaan hidup yang melekat pada seseorang sesuai konteks nilai-nilai kehidupan suatu bangsa tertentu. Praktek dengan nilai budaya bangsa kita akan menemukan jodoh sesuai gaya dan cara kita. Dan didalam praktek nilai budaya bangsa kita sudah diberikan akal untuk memasang strategy untuk mencapai target menemui jodoh itu.
Jodoh bisa dipaksakan maupun sukarela melalui proses pembayaran harta. Orang bisa memiliki teman hidup karena dukungan dari orangtua mereka tanpa diketahui calon suami maupun istri sebelumnya. Tetapi setelah komunikasi orangtua pihak laki-laki maupun perempuan sepakat dikawinkan kedua anaknya meskipun kedua calon teman hidup belum pernah ada jatuh CINTA. Asalkan orangtua mereka dan segala makhluk ciptaan TUHAN disaksikan secara terbuka.
Disini salah satu contoh menemui jodoh dari TUHAN melalui pembuktian kode alam dengan adanya pemasangan api lewat penentuan arah angin. Kode alam biasanya dilakukan oleh para leluhur dengan adanya praktek pemasangan api lewat bubukan asap dari puncak gunung. Mereka membuang ungkapan hati melalui kata-kata ketika asap mulai bergerak menjumpai dimana jodoh itu berada disana. Praktek ini biasanya dilakukan setiap kaum laki-laki untuk memastikan calon istrinya kemudian hari.
Buktikan Dengan Kode ala |
Secara kode alam, bubukan asap tertuju dan menemui jodoh yang sesunggunya akan menjadi teman hidupnya. Praktek itu pernah dilakukan oleh para leluhur sebelum adanya agama sehingga mimpi hidup (kubabagume) menjadi kenyataan dengan pemasangan api lewat bubukan asap. Model praktek menemui jodoh melalui bubukan asap ini menjadi praktek nilai BUDAYA bangsa kita sebelum menikmati kehidupan didalam rumah tangga.
Seseorang wajib memiliki kekayaan dan harta yang menjadi alat tawar kepada orangtua perempuan. Membantu pekerjaan orangtua pihak perempuan hingga anak mereka dipaksakan kawin.
Contoh lain, setiap calon istri khusus kaum perempuan yang bujang dia merasa benci terus menerus untuk kampung tertentu. Atau perempuan itu jatuh tanpa ada licin di kampung tertentu berkali-kali. Dengan tanda kode alam itu membuat calon istri itu akan teringat apa yang dipikirkan setelah hidup bersama suaminya. Sebab tanda Alam juga mengingatkan kita bahwa jodoh kita berasal dari kampung itu.
Dapat disimpulkan bahwa untuk membangun rumah tangga baru dengan langkah-langkah menemui jodoh telah dijelaskan sebelumnya itu bagian dari upaya tersendiri untuk mencapai target menemui jodoh itu. Jadi menemui jodoh itu bagian dari anugrah TUHAN yang diterima dan diperjuangkan dengan langkah IMAN, MORAL dan BUDAYA membangun keserasian diantara calon suami maupun istri. Asalkan tiga langkah proses menemui jodoh diatas dapat berkenan TUHAN sebagai pemilik manusia itu sendiri.
Disposkan: Aweida Papua