Para Pemimpin MSG |
AWEIDA-NewsPapua--Ketidaksepakatan diantara pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) pada isu keanggotaan
penuh Papua Barat meskipun sebuah komunike setuju menyatakan bahwa penangguhan
itu masalah sekretaris.
Karena
komunike yang disepakati dari puncak pemimpin khusus MSG 'di Honiara diumumkan
secara terbuka, para pemimpin dari Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kanak
Nasional Sosialis Front Pembebasan (FLNKS) telah secara terbuka tidak setuju
dengan hasilnya, mengatakan Gerakan United Liberation untuk Papua Barat (
ULMWP) layak keanggotaan penuh ke MSG.
Dalam
wawancara masing dengan PACNEWS, Perdana Menteri Manasye Sogavare (Kepulauan
Solomon), Perdana Menteri Charlot Salwai (Vanuatu), Victor Tutugoro (FLNKS), mengatakan
mereka mendukung aspirasi untuk menentukan nasib sendiri rakyat Papua Barat dan
keanggotaan penuh ULMWP ke MSG.
Perdana
Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, mengatakan masalah keanggotaan, khususnya
diskusi keanggotaan Melanesia Papua Barat melalui ULMWP sebagai Anggota penuh
ke dalam keluarga Melanesia adalah waktu yang menangis panjang dengan Melanesia
di seluruh dunia termasuk negara saya.
“Mengakui
ULMWP atau Melanesia ke MSG harus menjadi dasar yang sama untuk mengakui Kanaky
melalui FLNKS. Vanuatu selalu percaya bahwa Melanesia lainnya siap untuk diterima
ke dalam keluarga MSG,” kata Perdana Menteri Salwai.
Dia
mengatakan Vanuatu bersikeras bahwa menjadi Melanesia mereka tidak harus tunduk
pada setiap bentuk kriteria.
“Kami
ingin dialog yang bermakna dan kita hanya bisa melakukan hal ini ketika kita
bersama-sama. Oleh karena itu Vanuatu serius menyesalkan penangguhan pengakuan
ULMWP pada soal kriteria, tanda yang jelas bahwa para pejabat dan sekretariat
jatuh pendek dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
fundamental dari organisasi terkemuka ini untuk Melanesia”.
FLNKS
Juru Bicara, Victor Tutugoro, bersama sentimen yang sama, mengatakan bahwa
semua Melanesia pantas perlakuan yang sama di MSG dan sebagai pemimpin ada
tanggung jawab untuk melindungi dan memberikan suara kepada Melanesia di Papua
Barat.
Tutugoro
mengatakan dia tidak senang dengan penundaan itu, menekankan bahwa ada
kebutuhan besar untuk mendukung pengakuan politik ULMWP ini di MSG, dengan
demikian, akan memperkuat aspirasi politiknya di tingkat internasional seperti
PBB.
" Kami
orang Kanaky diberikan keanggotaan dalam perjuangan yang sama dengan
saudara-saudara kita di Papua Barat dan kita merasa bahwa hal yang sama harus
diberikan kepada orang Papua Barat karena mereka memang seharusnya Melanesia
dan mereka membutuhkan pemimpin Melanesia kami mendukung.”
Sementara
itu, Menteri Luar Negeri Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, ketika berbicara atas nama
pemerintah Fiji mengatakan Fiji menghormati kedaulatan rakyat dan pemerintah
Indonesia.
“Kami
sebagai MSG harus selalu menghormati kedaulatan semua anggota atau negara
terkait dari MSG. Untuk melakukan sebaliknya akan merusak premis dari MSG.
Karena hanya melalui menghormati kedaulatan dan komitmen untuk berdialog bisa
kita mencapai saling pengertian,” kata Ratu Inoke. (Sumber: PACNEWS).
Disposkan: AWEIDA PAPUA