Kepala Kepolisian NRPB (Elias Ayakeding) |
AWEIDA-News-Kepolisian Daerah Papua menetapkan anggota Organisasi Negara Republik Federal
Papua Barat (NRFPB) beserta 4 orang anggota Komite Independen Papua (KIP)
sebagai tersangka kasus dugaan makar.
Pada hal, Negara Federal Republik Papua Barat (NRPB) secara resmi telah dideklarisikan tepatnya dilapangan padang bulan, Abe-Jayapura, pada tahun, 2011 lalu.
Sebelumnya,
Elias Ayakeding (EA) yang merupakan anggota NRFPB, bersama 5 anggota KIP
diamankan aparat Kepolisian Resor Jayapura di Pendopo Theys Hiyo Eluay di
Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/4/2015) lalu.
Saat
itu, mereka hendak melakukan jumpa pers terkait hasil pertemuan perwakilan KIP
dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta. Kepala Bidang Humas
Kepolisian Daerah Papua, Kombes Patrige Renwarin mengatakan, anggota NRFPB dan
KIP diamankan karena melakukan kegiatan atas nama Negara Republik Federal Papua
Barat di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah
melalui pemeriksaan berkas yang disita dan gelar perkara, jelas Patrige,
anggota NRFPB dan 4 anggota KIP, ditetapkan sebagai tersangka. Sementara
seorang anggota KIP yang bertugas mempertemukan dengan menteri di Jakarta sudah
dilepas.
“Lima
orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah EA sebagai Kepala Polisi NRFPB,
MJS sebagai komandan Satgas Papua wilayah Sentani, LM sebagai Ketua KIP, DF
sebagai juru bicara KIP dan OB sebagai juru bicara KIP,” ucap Patrige di
Mapolda Papua, Kamis (16/4/2015).
Menurut
Patrige, kelimanya terbukti terlibat gerakan makar berusaha memisahkan diri
dari NKRI, yang dijerat dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal
106, Pasal 108 ayat (2) jo Pasal 53 ayat 1 jo Pasal 55 ayat 1 dengan ancaman
pidana seumur hidup atau sekurang-kurangnya 20 tahun penjara.
Strukture NRPB |
Mengenai
keterkaitan antara NRFPB dengan KIP, Patrige menjelaskan bahwa Komite
Independen Papua merupakan bentukan Presiden NRFPB Forkorus Yaboisembut untuk
melakukanne gosiasi dengan Pemerintah Republik Indonesia.
“Kehadiran
organisasi ini diduga sebagai respon atas kemauan Pemerintah untuk berdialog
dengan warga Papua. KIP ini dibentuk oleh Presiden NRFPB Forkorus Yaboisembut,”
kata Patrige.
Negara
Republik Federal Papua Barat (NRFPB) dideklarasikan pada Kongres Rakyat Papua
ke-3 yang digelar di Lapangan Zakheus, Abepura, Jayapura, 19 Oktober 2011 lalu.
Saat itu, Forkorus Yaboisembut yang merupakan ketua Dewan Adat Papua (DAP) didaulat
menjadi presiden NRFPB dan Edison Waromi sebagai perdana menteri.
Penangkapan dan penahanan sewenang-wedang yang dilakukan oleh TNI/POLRI terhadap bangsa bangsa papua barat selama ini, semestinya bisa diakhiri dengan perundingan secara demokratis.(Kompas Harian)
Penangkapan dan penahanan sewenang-wedang yang dilakukan oleh TNI/POLRI terhadap bangsa bangsa papua barat selama ini, semestinya bisa diakhiri dengan perundingan secara demokratis.(Kompas Harian)
Disposkan: AWEIDA-News