Headlines News :

.

.
Home » , , , » Dimanakah Sumber Alami Kita...?

Dimanakah Sumber Alami Kita...?

Written By Aweida Papua on Sabtu, 11 Mei 2019 | 02.20


Aweida Papua, Setiap suku dan bangsa yang dihuni dan bermukim ke setiap kepulauan dan negara mempunyai sumber hidup sebagai jaminan dalam rumah tangga. Dengan adanya sumber yang pasti dapat menjamin keluarga, suku dan bangsa pada umumnya tanpa dipengaruhi dari berbagai penyakit sosial yang masih bertumbuh subur kedalam kehidupan sesama. Setiap keluarga, suku dan bangsa juga mempunyai sumber tersendiri dari para leluhur yang diwariskan kepada generasi ke generasi. Dimanakah sumber alami yang menjadi jaminan hidup sejauh ini..?

Sumber hidup dan kehidupan kita seakan menjadi biang kehilangan dalam kehidupan era moderen dan globalisasi ini. Hanyalah sumber-sumber hidup musiman yang menjamin sumber hidup dalam rumah tangga. Sumber hidup yang diperoleh dari hasil keringat dari tanah-Nya sendiri seakan-akan disiksa dan dilelahkan oleh setiap suku dan bangsa yang mendiami diatas negeri ini sebagai pribumi. Persoalan ekonomi dalam rumah tangga sudah menjadi ketergantungan. Hidup ketergantungan membuat setiap manusia sangat riskan memastikan hak-hak mereka sebagai satu bangsa yang memiliki sumber hidup diatas negeri mereka. Penguasa dan pemerintah menjadi tumpuan harapan juga mengabaikan produk-produk alami dalam kondisi krisis kehidupan.

Sumber dari hasil ketergantungan menjadi jaminan dalam rumah tangga. Bangsa pribumi belum mempunyai daya sains dan kreatif demi merevitalisasi kebutuhan ekonomi. Sumber hidup yang dihasilkan dari tanahnya sendiri sangat jarang terlihat kedalam persaingan ekonomi dunia. Stabilisasi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat pribumi akan menjadi bangsa ketergantungan. Hanyalah sumber hidup yang dihasilkan dari permainan dunia seakan menjadi jaminan hidup. Begitulah realita hidup kita diatas negeri yang melimpah dengan susu dan madu.

Sumber hidup kita sesunggunya dapat diambil dari tanah sendiri. Asalkan dengan daya juangkan kita dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup. Dimanakah dusun kita untuk tempat berpijakan untuk berdiri sendiri diatas negeri kita. Ataukah kita ikut merambah kedalam pengaruh globalisasi yang memutarbalikan kenyataan hidup kedalam kebutuhan yang diambil dari hasil musiman dari permainan totoan gelap (togel), kings, lempar dadu, judi, korupsi dan uang darah manusia. Kapankah kita akan menyatu dengan cara berkebun, nelayang, bertani, berburu, dan meramu diatas negeri ini...? Bukan kita adalah satu bangsa yang mampu menghasilkan nafkah hidup melalui hasil keringat diatas negeri kita sendiri.
Perbandingan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat pribumi dan pendatang sangat relatif tinggi dari sisi kemajuan ekonomi para pendatang diatas negeri ini. Orang pribumi yang ditempatkan diatas negeri ini menjadi bangsa yang tidak ingin mandiri demi kemajuan ekonomi dalam rumah tangga. Syukur bagi mereka yang sudah berhasil dari usaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarga, suku dan bangsanya diatas negeri ini. Tetapi sangat dikhawatirkan kebijakan pemerintah ditarik kembali untuk mengatur semuanya dikendalikan dari pemerintah pusat.

Dengan adanya sumber produk kita dari tanahnya sendiri sangat mudah memusnahkan barang-barang konsumsi dari kaum migran dan kapitalis yang lebih berkuasa diatas negeri ini. Daya sain kita dapat diperjuangkan dengan produk-produk pangan lokal yang tersedia guna menghindari krisis ekonomi kita. Jangan lagi kita menjadi bangsa budak yang suka disuap dengan produk-produk bukan milik kita. Oleh karena itu, adanya revitalisasi pertumbuhan ekonomi mikro sangat diperlukan untuk menjadi bangsa yang mandiri dan kokoh dari kehidupan ekonomi.

Dapat disimpulkan bahwa bangsa ini belum mandiri atau merdeka dari kehidupan ekonomi sangat berpengaruh kedalam tujuan kita. Semua sumber-sumber hidup bangsa pribumi sangat tergantung dari kaum migran dan kapitalis pada kondisi krisis ini. Meskipun segelintir orang berusaha membangun tanahnya melalui kebijakan dari pemerintah pusat tetapi rakyat masih menderita dan melarat dari hasil ketergantungan. Sumber hidup kita akan terasa nikmat dan mampu mengusir pengusaha migran dan kapitalis.

Ditulis : AweidaWest Papua ( Pecinta Alam Papua)

Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA