Headlines News :

.

.
Home » , , , » Dinamika Pemilihan Kabupaten Paniai

Dinamika Pemilihan Kabupaten Paniai

Written By Aweida Papua on Sabtu, 13 Oktober 2018 | 02.18

Mecky Okto

Dinamika Pemilihan Kabupaten Paniai

Aweida Papua, Hari ini rakyat Kabupaten Paniai dengan senang hati dan gembira atas kemenangan pasangan calon kakak Meky Nawipa dan Oktopianus Gobai melalui keputusan akhir dari Makhama Kontitusi (MK). Hasil kemenangannya akan dirayakan dan disambut baik oleh masyarakatnya dengan menggenakan busana adat (KOTEKA-MOGEE) pada saat hari pelantikan. Kemudian rakyat dari suku bangsa (Mee) yang berasal dari Kabupaten Deiyai juga menantikan pemimpin terpilih mereka sesuai mekanisme bebas demokrasi yang disaksikan pada saat pembacaan hasil perolehan suara dilapangan melalui KPU Kabupaten Deiyai. Hasil keputusan dapat dibacakan dan diumumkan oleh Makhama Kontitusi (MK) yang menangani persoalan sengketa PILGUB & PILKADA di seluruh wilayah di Indonesia.

Yang terpilih adalah kerinduan kita, kesenangan kita, kemauan kita melalui pesta demokrasi yang kita memilih dan menentukannya. Begitupun Bapak, Hengky Kayame dan Yeskel Tenouye juga adalah pempin yang diinginkan, dirindukan dan dikagumi oleh rakyat Kabupaten Paniai selama masa kepemimpinan satu periode yang lalu. Soal menang dan kalah itu bukan hal persaingan untuk merebut barang peninggalan orangta kita sehingga menimbulkan permusuhan, perbedaan, dan perpecahan diantara kita. Tetapi menerima hasil kemenangan dan kekalahan dengan ungkapan “syukur” sambil bergandengan tangan membangun kabupaten Paniai ke arah yang restorasi bangsa tanpa merasa diuntungkan dan dirugikan karena kepentingan hal duniawi. Sebab menang dan kalah bukan hasil akhir yang kita inginkan untuk perubahan daerah tetapi awal mulainya proses pembangunan berbasis kultur sambil memikirkan keselamatan manusia dan proses pembangunan dari perkembangam zaman semakin global.

Untuk rakyat Kabupaten Paniai (MEE), mampu memelihara dan mengontrol dirinya dari pengaruh sosial yang sering terjadi dalam kehidupan bersama seperti hal kemunafikan, kritikan, perkataan dusta, merendahkan derajat harkat/martabat pemimpin kita, cemohan, Iri hati dan jiwa dengki karena kepemimpinan dari pemimpi kita tidak menyentuh hati rakyat. Yang terpilih adalah kerinduan, kesenangan dan kemauan kita melalui proses pesta demokrasi yang bebas memilih dan dipilih sesuai kepuputusan dari masyarakat yang ada disetiap pelosok . Sesuai hasil pemilihan telah memilihan dan menentukan pemimpin kita; mulai dari bupati kabupaten paniai priode pertama, Bapak Karel Temutipiya Gobai, Yanuarius Douw, Nafali Yogi, Hengky Kayame dan yang baru terpilih Mecky Nawipa untuk satu priode yang akan datang. Kita sudah merasakan dan menikmati hasil kepemimpin mereka selama ini. Asalkan rakyat dan bangsa (MEE) mengakui dan menghargai pada kepemimpinan mereka selama ini. Mereka adalah pempinan yang kita rindukan, diinginkan, dan dirasakan, dinantikan jauh sebelum terpilihnya sebagai pemimpin baru. Oleh karena itu, segala konsekuensi baik untuk ingin ada perubahan daerah atau pun tidaknya tergantung hak pilihnya kita.

Setiap pemimpin memiliki gaya dan cara kepemimpinanya tersendiri baik merasa diuntungkan maupun dirugikan untuk kepentingan masyarakatnya. Tetapi itulah konsekuensi kita yang merindukan, menantikan pemimpin baru ataupun yang lama asalkan menyambut pemimpin yang terpilihnya melalui pesta demokrasi dengan ungkapan "syukur" memikirkan masa depan rakyat suku MEE yang terbebas dari penyakit sosial untuk menjadi bangsa yang memiliki kakinya berdiri diatas negeri kita (BERDIKARI).

Pemimpin bukan penguasa yang memerintah sewenang-wenang. Dan pemimpin juga terbebas dari paham hedonisme, materialisme, egoisme, diskriminasi, dan nepotisme yang tidak mengutamakan kepentingan dirinya. Yang wajib diperjuangkan adalah melihat dan melayani masyarakat sesuai keberadaan hidup jiwa-jiwa manusia yang membutuhkan pelayanan secara total dan radikal. Tidak semua orang yang ada di dunia ini luar biasa tetapi di dalam kehidupan manusia membutuhkan orang yang bias dari luar adalah mereka yang memiliki hati dan jiwa melayani, mengabdi, berpeduli, dan mengakui kondisi hidup keluarga, sukun dan bangsa pada umumnya untuk menyelamatkan generasi muda yang merindukan jaminan kehidupan dan kelamatan di bumi pada akhirat.

Pemimpin yang terhebat dan dihormati adalah sosok pemimpin yang mengerti keberadaan hidup rakyat dan sangat dewasa dalam hal kemampuan untuk memimpin, mengatur dan mengorganisir sesuai seluk-beluk kepemimpinan di suatu daerah. Yang saya mengakui dan memberi pujiaan dan kebanggaan kepada seseorang bukan dari pandangan oposisi atas kepentingan individual atau dinasti melainkan menilai seseorang dari sudut pandang universal dan independen. Tidak ada unsur kepentingan dalam golongan suku, marga dan fanatisme buta dalam kepemimpinan seseorang. Semoga TUHAN melihat kerinduan dan harapan kita terbebas dari paham-paham hedonisme, materialisme, nepotisme, dan diskriminasi yang merusak citra diri hanya karena kepentingan duniawi dalam konteks kepempimpinan suatu Wilayah dan Daerah di Indonesia.

Disposakan: Aweida Papua 
Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA