Headlines News :

.

.
Home » , , , » Bebaskan Papua Dari Budaya Malas Kerja Dalam Kehidupan Ekonomi

Bebaskan Papua Dari Budaya Malas Kerja Dalam Kehidupan Ekonomi

Written By Aweida Papua on Sabtu, 13 Oktober 2018 | 04.12


Bebaskan Papua Dari Budaya Malas Kerja Dalam Kehidupan Ekonomi

By: Jachob T Gobai ( Refleksi Ekonomi)

Aweida Papua, Ekonomi berbicara tentang kehidupan manusia. Manusia hidup tanpa kebutuhan ekonomi tidak dapat hidup sendirian. Ibaratnya, satu unit komputer dilengkapi dengan sistemnya tetapi salah satu alatnya rusak diantara komponen tidak dapat berjalan dan hidup kembali. Begitu pun dalam kehidupan ekonomi dalam rumah tangga maupun perdagangan antara negara. Bahwa kemerdekaan suatu bangsa juga ditentukan dari peran ekonomi mikro sangat berpengaruh dibidang ekonomi yang berbicara tentang kehidupan manusia.

Orang papua itu cerdas, pintar, ulet dan mampu mengelola segala sumber daya yang ada didalam lingkungan sekitarnya. Namun, orang papua itu belum bisa melawan dan menghilangkan budaya malas kerja membuat banyak orang bisa hidup dari hasil ketergatungan. Budaya malas menjadi penghalang dan penguasa terhadap bangsa papua. Budaya malas keras mampu mengisap seluruh energi kita dari penyakit sosial yang leluasa diatas Tanah ini.

Sebagai seorang ekonom masih bertanya-tanya untuk ingin mengetahui jumlah orang papua yang sukses dari pengembangan Ekonomi Mikro dalam rumah tangga maupun Makro ekonomi secara umum diatas Tanah Papua. Terlihatnya, masyarakat papua menjadi penonton setia dan budak-budak konsumtif ditengah-tengah keterpurukan dan kemiskinan dalam kehidupan ekonomi. Dari sisi pengembangan dan revitalisasi ekonomi mikro saja sangat ketergantungan dari sumber OTSUS, APBD dan APBN. Tidak seorang pun penguasa pribumi yang berpikir untuk selamatkan manusia dan Tanah Papua dari ancaman global dari pasar persangan di dunia pada masa ini. Dengan adanya perjuangan ekonomi mandiri dari masyarakat pribumi dapat memerdekakan ekonomi dalam rumah tangga.

Orang papua yang punya energi untuk bekerja, berkebun, bertani, nelayang, meramu dan memelihara ternak itu semuanya seakan menjadi bias konsumtif dari pedagang kapitalisme dari berbagai negara diatas negeri ini. Masyarakat papua belum berhasil memiliki daya juang untuk melawan kompetisi ekomomi yang berasal dari manca negara atau luar negeri sehingga budaya malas kerja seakan menjadi raja bagi orang papua. Biarlah semuanya ini boleh terjadi sementara waktu tanpa mendominasi peran ekonomi global diatas negeri ini.

Tuhan masih mengasihi kita untuk melawan Budaya Malas kerja yang sudah melekat pada diri kita diubah menjadi pesaing-pesaing atau kompetitor-kompetitor yang mampu mendistribusikan kehidupan keluarga dan bangsa pada umumnya. Bila suatu kelak TUHAN mengendaki kita terbebas dari penjajahan dan kapitalisme global. Dan saya diangkat menjadi Menteri Perekonomian atau Menteri Perdagangan Hubungan Internasional dari negara kita, maka bangsa papua akan menjadi Tuan diatas negerinya sendiri sambil memusnahkan budaya malas kerja bagi bangsa papua sesuai impian dan harapan diatas negeri ini.

Apa yang kurang, sementara segala sumber daya sudah terpenuhi dan berlimpah diatas negeri ini. Yang harus diatasi bersama adalah Budaya malas kerja dari penyakit sosial diatas negeri ini. Semoga bangsa papua bukan menjadi budak-budaknya penguasa diatas negeri ini tetapi mampu menghidupi keluarga dan bangsanya dengan peran ekonomi mikro yang dihasilkan dari kemampuan kerja.

Disposkan: Aweida Papua
Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA