Headlines News :

.

.
Home » , , , » Gerakan Terorisme Segera Diatasi Dalam Negeri

Gerakan Terorisme Segera Diatasi Dalam Negeri

Written By Aweida Papua on Selasa, 29 Mei 2018 | 23.53

Gerakan Terotisme Segera Diatasi Dalam Negeri
Ditulis oleh: Tamogei Gobai (Pecinta Alam)

Aweida Papua--Masalah krisis kemanusiaan seringkali dihadapi oleh umat Kristiani yang tinggal di negara-negara bagian Timur Tengah selama ini; dan hal tersebut tidak terluput bagi Umat Kristiani di negara nusantara semasa bebas beragama dan bertoleransi dalam negara kesatuan. Masalah Keremisme, terorisme, dan radikalisme masih bertumbuh subur dalam kehidupan demokrasi ini.

Bila paham ideologi radikalisme, terorisme dan keremisme dibiarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tentu wilayah nusantara akan berbisah dan dibagi menjadi beberapa negara bagian seperti di Papua, Sumatera Utara, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi Utara yang bermayoritas bukan agama muslim.

Dinamika kehidupan sosial terus bergulir dan dipengaruhi dengan paham ideologi keremisme, terorisme dan radikalisme dari budaya Timur Tengah sudah nampak kedalam negara kesatuan Republik Indonesia. Sangat disayangkan untuk negara Nusantara yang memiliki multi etnis dan beragam bahasa serta budaya yang bervariasi menjadi satu bangsa yang kuat sebelumnya, tetapi tatanan kehidupan semasa kini mulai terguncangkan akibat kejahatan dibiarkan terhadap pandangan dunia Internasional.

Bila negara membiarkan gerakan keremisme, terorisme dan radikalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka suatu kelak saya berpandangan bahwa negara-negara blok barat akan mengatasi krisis kemanusiaan diwilayah nusantara ini. Negara-negara Timur Tengah takut menghadapi negara-negara blok barat yang memiliki kekuatan tersendiri melawan gerakan anti kremisme, terorisme dan radikalisme. Beri apreasi buat militer Amerika Serikat yang mampu memerangi paham kremisme, terorisme dan radikalisme diberbagai belahan dunia.

Semoga kita semua tidak menginginkan paham keremisme, terorisme, dan radikalisme terulang kembali seperti kasus pemboman yang terjadi, di Surabaya, penangkapan teroris di Timika dan Bom Bali yang terjadi pada tahun 2001 yang lalu. Tidak boleh agama tertentu yang mengajarkan ketidakadilan, kejahatan, dan tindakan-tindakan brutal kepada sesama manusia sebagai makhluk ciptaan yang mulia. Namun, sebagai warga negara yang baik dapat menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan demokrasi.

Kami umat kristiani mengampuni atas tindakan dan perbuatan keji yang dilakukan oleh pelaku kejahatan terhadap umat kristiani yang sedang berkabung dan berduka atas peristiwa mengerikan atas pemboman di Surabaya, Indonesia.

Berikut Peristiwa pemboman di Surabaya
Sampai sekitar pukul 13.00 WIB, jumlah korban tewas akibat ledakan tiga gereja di Surabaya dan korban tewas terus bertambah menjadi sepuluh orang dan melukai 40 orang lainnya, kata pejabat kepolisian.

Hasil identifikasi sementara kepolisian, sekitar pukul 13.00 WIB, menyebutkan, sepuluh orang tewas dan 40 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka-luka.

Menurut polisi, bom pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya.

Selang sekitar lima menit kemudian bom kedua meledak di gereja Pantekosta di jalan Arjuno, dan tidak lama kemudian bom meledak di gereja GKI di jalan Diponegoro, kata polisi.
Empat orang tewas akibat ledakan bom di depan Gereja Santa Maria, dua orang tewas di gereja Pantekosta serta dua orang tewas lainnya di depan gereja GKI, ungkap Frans Barung.

Pengamat masalah terorisme dari Universitas Indonesia, Stanislaus Riyanta, mengatakan, dilihat dari model dan karakteristik serangan bom di tiga gereja di Surabaya, ada indikasi kuat pelakunya adalah kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau dulu disebut ISIS.

"Sasaran aksi teror di Indonesia hanya dua, tempat ibadah dan Polisi. Ini gayanya ISIS dan harus diwaspadai," kata Stanislaus Riyanta kepada BBC Indonesia, Minggu (13/05).

Kami umat Kristiani Indonesia asal papua mendoakan buat mereka yang telah mengalami duka kemanusiaan teristimewa buat sesama umat kristiani yang mengalami musibah dari kuasa kegelapan (Terorisme) di Indonesua. Kami melepaskan 13 orang yang meninggal karena bom bunuh diri kedalam tangan Tuhan Yesus yang hidup.

Dengan ajaran agama yang ada di Indonesia tidak diperkenankan untuk mengajarkan kejahatan kemanusiaan dan tindakan terorisme tetapi dengan adanya agama dapat memperjuangkan keadialan dan perdamaian sesama umat beragama. Semua umat ciptaan menghendaki bebas bergama dibawa negara kesatuan. Kami umat nasrani melepaskan 13 (tiga belas) orang yang meninggal secara tragis kedalam tangan Tuhan sesuai Iman dan Kepercayaan kekristenan di dunia hingga Indonesia.

Kami tidak memiliki harapan selain berharap kepada Tuhan yang kami Imani dan percaya dan proses penyelesaiannya kasus tersebut harus mengedepankan kepastian Hukum agar para pelaku kejahatan ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku di Negara ini.

Disposkan: Aweida Papua
Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA