AWEIDA-News, Bumi yang tersembunyi adalah bumi yang penuh
dengan segala misteri untuk melindungi, menjaga dan memagari pada tempatnya.
Tetapi terkadang merasa terharu dengan jatuhnya tatanan hidup bangsa yang
saling mendua hati sesama anak bangsa. Bumi ada untuk manusia yang sedang
menghuni pada pulau yang berbentuk burung surga itu.
Manusia ada untuk menjaga, melestarikan dan merawat untuk fauna dan flora secara alamiah. Namun faktanya, justru semuanya terhilang secara kilapan mata dengan berbagai virus yang hanya merusak dan memunahkan pada misteri kekayaannya.
Saya belum sepenuh hati mencintai sesama manusia tetapi saya lebih mencintai segala yang ada di pulau surga yaitu pulau papua dengan Fauna dan Flora yang terdadap di bumi itu. Karena melihatnya, segala yang dititipkan itu, sudah mulai punah dan habis secara drastis. Sadarilah dari ketamakan yang berlebihan merusak lingkungan alam sepanjang ini.
Jika kita tidak menjaga dan melindungi secara naturalisasi terhadap fauna dan flora dengan baik, tentu akan punah sama seperti manusia papua yang sedang menuju pada kepunahan etnis. Mengapa saya katakan sesama manusia itu tidak sepenuh hati saling mencintai dalam hidup…? Karena manusia mempunya akal budi tersendiri tetapi tidak pernah terpikirkan atas kepunahan etnis maupun kerusakan alam secara ilegal sepanjang waktu.
Dan disisi lain, untuk menentukan nasib hidup bangsa saja tak pernah terpikirkan. Kemungkinan paradigma berfikir setiap manusia itu, sangat bervariasi dan masing-masing punya pemikiran, parasaan dan kepentingan yang tidak sama pula, sehingga apa yang menjadi perjuangan hidup bangsa belum pernah tercapai.
Manusia ada untuk menjaga, melestarikan dan merawat untuk fauna dan flora secara alamiah. Namun faktanya, justru semuanya terhilang secara kilapan mata dengan berbagai virus yang hanya merusak dan memunahkan pada misteri kekayaannya.
Saya belum sepenuh hati mencintai sesama manusia tetapi saya lebih mencintai segala yang ada di pulau surga yaitu pulau papua dengan Fauna dan Flora yang terdadap di bumi itu. Karena melihatnya, segala yang dititipkan itu, sudah mulai punah dan habis secara drastis. Sadarilah dari ketamakan yang berlebihan merusak lingkungan alam sepanjang ini.
Jika kita tidak menjaga dan melindungi secara naturalisasi terhadap fauna dan flora dengan baik, tentu akan punah sama seperti manusia papua yang sedang menuju pada kepunahan etnis. Mengapa saya katakan sesama manusia itu tidak sepenuh hati saling mencintai dalam hidup…? Karena manusia mempunya akal budi tersendiri tetapi tidak pernah terpikirkan atas kepunahan etnis maupun kerusakan alam secara ilegal sepanjang waktu.
Dan disisi lain, untuk menentukan nasib hidup bangsa saja tak pernah terpikirkan. Kemungkinan paradigma berfikir setiap manusia itu, sangat bervariasi dan masing-masing punya pemikiran, parasaan dan kepentingan yang tidak sama pula, sehingga apa yang menjadi perjuangan hidup bangsa belum pernah tercapai.
Manusia adalah ciptaan yang mulia dan paling bernilai dimata TUHAN. Dan orang-orang yang akan memiliki dunia terang adalah mereka yang tak pernah melakukan dosa, pelanggaran HAM, diskriminasi, dan lain-lain. Jadi orang-orang seperti apa yang akan memiliki taman firdaus yang dibutuhkan oleh manusia untuk hidup yang kekal ?
Semoga kita semua bersatu padu untuk meyelamatkan apapun yang sementara mulai punah itu, baik sesama manusia, fauna dan flora serta kerusakan alam secara trastis sepanjang waktu di Tanah Papua. Bersatulah memperjuangkan nasib sendiri adalah upayah kita bersama memasuki tanah yang berbentuk burung surga itu.
(BY:Awimee Gobai / Pecinta Alam Papua
