Headlines News :

.

.
Home » , , , » Adakah Pemimpin Yang Disegani Rakyatnya....?

Adakah Pemimpin Yang Disegani Rakyatnya....?

Written By Aweida Papua on Minggu, 10 Maret 2024 | 11.54

Russel Deibler
Setiap orang sejak dilahir sudah menjadi pemimpin. Secara lahiriah proses dibentuknya pemimpin dapat dialami dan dirasakan melalui gaya dan cara hidupnya. Tidak seorangpun yang mengatur dan diatur kedalam dunia realitas untuk perubahan kebaikan. Dengan adanya, proses kepemimpinan setiap individu harus memiliki kemampuan berpikir yang kritis dan logis yang menjadi pijakan tersendiri kedalam dunia nyata.

Setiap pemimpin dipanggil dan dipilih untuk menanggung beban rakyat diatas tugas dan pelayanan yang diembangnya. Setiap calon pemimpin dilakukan perubahan dirinya, entah perubahan karakter, integritas, moral, tindakan dan sikap hidupnya. Pemimpin yang berteladan, ramah, sopan santun, dan ditunjukan dirinya menjadi pemim bijaksana dalam pengambilan keputusan.

Pemimpin mewujudkan impiannya tergantung dukungan, punya tujuan yang jelas, simulasi kerja, dan harapan yang baik untuk mencapai visi didalam kepemimpinan organisasi. Pemimpin yang berakar dan berwibawa mampu mengatur harapan rakyatnya diatas keluhan dan kebutuhan. Masalah secara pribadi maupun publik juga dapat menguji pelayanan dan keteladanan.

Soal pelayanan dibalik senang dan kecewa, derita maupun bahagia, relah berkorban hidupnya demi perubahan. Pemimpin memiliki jiwa besar menerima kritik, saran, dan keluhan-keluhan rakyatnya. Pemimpin tidak harus memerintah tetapi diposisikan dirinya sebagai penyambung lidah atas kepentingan umum. Pemimpin tidak sepatutnya intervensi kebijakan bawahan yang dianggap urusan dan masalah internal. 

Komunikasi 
Pemimpin itu berani menerima kritik dari kemampuan kritisi yang dilontarkan oleh bawahan/rakyatnya didalam proses kemimpinan itu sendiri. Kalau pemimpin yang tidak ingin menerima kritik, itu mungkin bagian dari usaha sewenang-wenang yang tidak ingin ada perubahan di dalam kepemimpinan. Pemimpin dapat menyesuaikan keadaan tergantung kondisi tanpa mengandalkan kemampuan dirinya. Apapun masukan dan kritikan diterima dengan jiwa besar agar gaya kemimpinan akan terkadang mandari dari suatu proses kepemimpinan. 

Seorang pemimpin juga tidak boleh ada rasa takut, malu ataupun trauma oleh karena keluhan pengikutnya sehingga Ia melampiaskan emosinya dalam bentuk kata lewat tulisan maupun ucapan di mulut. Sebab berani mengambil resiko adalah bagian dari sikap hati setiap pemimpin melihat keberadaan pengikut atau rakyatnya. Ketika masalah dan tantangan melanda sekalipun Ia harus membiarkan tanpa terbawa arus menuju puncak kesuksesan hidup itu. 

Sistem kepemimpinan yang rapih dapat tercipta ketika setiap calon pemimpin yang memiliki hati nurani untuk membangun kepercayaan publik di dalam kepemimpinan suatu organisasi. Entah organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk oleh setiap individu-individu untuk kepentingan umum. Organisasi sosial pemerintahan, perusahaan maupun organisai yudisial lainya. 

Pemimpin juga wajib bebas dari penyakit nepotisme, politik dinasti, diskriminasi struktural, egois, fanatisme buta dan pelanggaran moral yang merusak citra diri maupun wibawa keluarga. Kondisi tertentu pemimpin punya strategy melihat situasional, ketika ucapan kita berlebihan seperti janji palsu, dusta belebihan, bohong, rakus kekuasaan, serakah terhadap kekayaan, dilakukan korupsi, tidak jujur dan lain-lain. Ingat dasar janji kita diatas kitab suci selama kepemimpinan agar kredibiltasnya selalu dijaga dan diteladani pemimpin. Sebab pemimpin yang berkarakter, berintegritas dan punya nilai demokrasi wajib bebas dari unsur kepentingan yang bertentangan pada nilai-nilai demokrasi itu. 

Salah besar ketika calon pemimpin membuat suatu visi dan misi sebagai proyeksi kepemimpinan berbasisi kedaulatan ditangan rakyat tetapi sumber dayanya dipergunakan kepentingan individu oleh karena praktek dinasti menjadi pilihan hidupnya. Setiap pemimpin wajib memiliki rasa peduli pembangunan dan mampu berproteksi terhadap rakyatnya ketika mereka membutuhkan perhatian. 

Pemimpin Demokrasi
Pemimpin tanpa memahami proses manajemen, entah gaya dan tipe kepimpinan seperti apa yang menjadi pijakan untuk membangun pelayanan sesuai visi dan misi sekalipun; pemimpin harus memiliki sikap ramah, dan setia terhadap rakyatnya. Pemimpin yang lahir dari proses manajemen yang rapih dan bebas dari kepentingan, Ia akan disebut pemimpin sukses dari lingkungan kepemimpinannya. Dan namanya akan disebut-disebut bahwa pemimpin berteladan didalam proses kemimpinan. 

Pemimpin juga wajib bebas dari dari praktek penyakit dan penyimpangan sosial demi memelihara nilai-nilai kepemimpinan yang baik dan gaya hidupnya termotivasi dari hati. Hanya dengan jalan yang disangka lurus dapat mencapai tujuan kekepemimpinan yang dikehendaki kemauan rakyatnya. 

Oleh karena itu, pemimpin yang disegani rakyat sangat jarang ditemukan ketika kepemimpinan kita dipengaruhi pada unsur kepentingan dan kebutuhan sepihak yang bukan merupakan kemauan rakyat. Paling tidak setiap pemimpin dilahirkan untuk melayani rakyatnya sesuai kebutuhan apa adanya tanpa berlebihan dengan ucapan kita sebelum dilakukan bukti nyata di dalam kepimpinan berbasis publik. 

Disposkan: Aweida Papua

Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA