Headlines News :

.

.
Home » , , , » Makna penghianatan dan Penyangkalan Sesama Umat Ciptaan Dalam Rangkah Memperingati Paskah 2019.

Makna penghianatan dan Penyangkalan Sesama Umat Ciptaan Dalam Rangkah Memperingati Paskah 2019.

Written By Aweida Papua on Sabtu, 11 Mei 2019 | 02.12


Makna penghianatan dan Penyangkalan Sesama Umat Ciptaan Dalam Rangkah Memperingati Paskah 2019.

Aweida Papua, Setiap umat ciptaan TUHAN tidak selalu hidup dalam kondisi rukun, damai dan bahagia dalam kehidupan di dunia ini. Dan sebagai manusia tidak terluput dari hal pengkhinatan dan penyangkalan sebagai pencobaan terhadap setiap umat ciptaannya. Baik untuk persoalan secara pribadi ataupun kolektif senantiasa mengampiri sepanjang waktu. Hal kedamaian dan ketentramaan dalam konteks kehidupan demokrasi dapat dipertanyakan dan patut direnungkan dalam kondisi kemanusiaan didunia hingga ujung bumi diatas negeri ini.

Saat ini, kita sudah memasuki kedalam moment paskah yang selalu dirayakan dan diperingati oleh setiap umat kristiani yang dimaknai peristiwa kehadiran, kelahiran, rasa penyiksaan, sampai hari penyaliban karena Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat bagi setiap umat-Nya. Rasa kepedihan dan derita yang dapat dialami oleh Yesus menjadi bahan perenungan tersendir. Yesus anak Allah tanpa membalas kejahatan sedikit pun menjalani penderitaan atas tindakan yang dilakukan oleh penguasa tentara romawi, pemerintah, Imam-Imam besar (moralis) dan seluruh penduduk di Isreal Yahudi pada waktu itu. Yesus adalah anak Allah yang maha mulia dan ditinggikan atas semua pengajaran tentang kebenaran kepada seluruh bangsa. Di dalam Yesus ada kebaikan, pengampunan, penuh belas kasihan dan berjiwa damai di dalam roh dan kebenaran sesuai tujuan dari Allah Bapa-Nya.

Bagi mereka yang termotivasi pada misi Kristus memperjuangan keadilan demi kebenaran berbasis kemanusiaan dapat dialami pencobaan dari Iblis. Dengan Strategi Iblis memperdayakan dan memperalatkan sebagian orang tertentu supaya setiap pelaku kebebaran diakhianati dan disangkal atas nama kepentingan dan keinginan duniawi. Dosa penghinatan dan penyangkalan terus bertumbuh kedalam kehidupan manusia pada kondisi kekinian. Sebagaimana Yesus datang kedalam dunia juga pernah mengalami pencobaan dari Iblis melalui penyiksaan, dan tindakan kesengsaraan yang dilakukan oleh pemimpin dan tentara romawi saat itu.

Sesunggunya, Yesus adalah anak Allah yang maha tinggi dan putut disyukuri atas kedatangannya. Namun, penguasa pemerintah dan toko agama memerintahkan untuk ditangkap dan diadili sampai peristiwa penyaliban kristus terjadi diatas bukit golgota. Misi kristus hanya membebaskan umat ciptaan terbebas dari kuasa kegelapan yang menutupi dunia agar setiap umatnya memperoleh keselamatan yang kekal di dunia pada akhirat. Oleh karenanya, bagi mereka yang termotivasi pada jiwa kemanusiaan demi keselamatan manusia dapat diperjuangkan hingga kaum pengkhinat dan penyangkal akan terasa malu atas tindakan dan perbuatan dalam kondisi penantian kemerdekaan di bumi pada akhirat.

Kita semua pernah membaca dan merenungkan atas pengkhianatan dan penyangkalan yang dilakukan oleh murid Yesus. Ada dua murid Yesus yang pernah mengkhianati dan menyangkal kepada-Nya yaitu Yudas Iskariot saudara Yesus mengambil 30 keping perak supaya Yesus ditangkap dan disalibkan demi kegenapan visi dan misi Allah. Kemudiaan Simon petrus juga sudah tiga kali menyangkali Yesus sebagai TUHAN-Nya sementara menuju tempat penyaliban. Itulah kehidupan manusia dengan strategi Iblis menggodai dan memperdayakan kita dalam kondisi perjuangan mengakhiri penderitaan dan kepunahan etnis secara sistematis dan terselubung mematikan daya juang bagi peluku-pelaku kebenaran diatas negeri ini.

Dapat disimpulkan bahwa peristiwa penyaliban Kristus di bukit golgota dapat direnungkan dan dihayati menjadi bahan perenungan tersendiri bagi setiap pribadi, keluarga, suku dan bangsa pada umumnya dalam kondisi penantian ini tanpa menghinati dan dikhianati. Dan tanpa menyangkal dan disangkal kedalam moment perjuangan mengkhiri penderitaan, kesengsaraan, dan tindakan kekerasan dalam perjuangan. Dengan Iman melawan strategi Iblis didalam kehidupan sesama dapat diperlukan sebagai jalan keselamatan untuk manusia sebagai makhluk ciptaan yang mulia. Baca dan renungkan beberapa ayat dibawa ini. Baca:Mat psl 26, 27, 28. Mark psl 14,15. Luk psl 22,23, 24. Yohanes psl 
18, 19 (Wahyu 2 : 10)

Disposkan: Aweida West papua ( Pecinta Alam Papua )

Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA