Headlines News :

.

.
Home » , , » Dimana Rasa Kecintaan Terhadap Munusia dan Segala Ciptaan di Bumi..?

Dimana Rasa Kecintaan Terhadap Munusia dan Segala Ciptaan di Bumi..?

Written By Aweida Papua on Kamis, 03 Mei 2018 | 20.33





Aweida Papua--Hidup dari era global tak terpungkiri dari perkembangan zaman yang selalu berubah. Dan semua ciptaannya mulai terasa ada kegelisahan dan ancaman serius secara verbal dan strategis. Manusia yang memiliki rasa kecintaan terhadap segala ciptaan tak pernah dipikirkan dari perkembangan hidup yang era modern ini. Mengapa semua ciptaan mulai terpunah dari atas tempat penghuniannya...?

Manusia yang memiliki pikiran dan akal juga tak dapat dipikirkan untuk menyelamatkan segala ciptaan yang tersisah dalam kehidupan bersama. Apa lagi dengan fuana dan flora yang terpunahkan secara masif diatas Tanah ini. Mestinya, secara kolektif kita dapat memeluangkan waktu dan kesempatan untuk memastikan keberaan hidup manusia, fauna, dan flora serta lingkungan sekitarnya untuk mengantisipasi bencana seperti pemanasan global (global warming) di dunia ini.

Setiap orang memiliki rasa kecintaan terhadap manusia, fauna dan flora, serta lingkungan alamnya. Dan manusia sejak dilahirkan sudah memiliki rasa cinta dan cinta itu dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian guna menjaga, melindungi dan melestarikan segala ciptaannya. Setiap orang yang disebut pemimpin dapat mempertimbangkan ekstensi hidup bagi sesama dan segala ciptaannya agar semuanya dapat terpelihara.

Upaya melindungi segala ciptaannya, kadang pemimpin tanpa memiliki rasa cinta dalam kepemimpinan sehingga memimpin dengan sewenang-wenang tanpa mempertimbangkan perlindungan dan penyelamatan terhadap manusia, fauna dan flora selama masa kepemimpinannya.

Bila kita hidup tanpa adanya dunia bintang dan tumbuh-tumbuhan di bumi ini, suatu kelak akan kita mengalami akibat pemanasan global (global warming) disebabkan ketidak sadaraan kita (manusia) untuk menjaga segala ciptaan yang ditempatkan pada tempat penghunian.

Sewajarnya segala ciptaannya dapat dilindungi dan dijaga secara natural oleh manusia yang memiliki pemikiran dan akal budi. Dengan diberinya pemikiran dan perasaan, setiap individu mempunyai upaya melindungi dan memagari di dalam lingkungannya. Banyak pertimbangan menyangkut perlindungan dan penyelamatan atas kerusakan lingkungan kita secara merata diatas tanah ini.

“Semua ciptaan untuk merawat, mengontrol dan melestarikannya tanpa ada aksi dan reaksi yang berujung pada kerusakan lingkungan hidup”.

Kehidupan manusia sudah memasuki era global dengan munculnya berbagai pengaruh yang sangat pesat untuk memunahkan segala ciptaannya; baik untuk manusia, fauna dan flora serta lingkungan sekitarnya. Jika ada rasa kecintaan dalam diri kita tentu kita diharapkan untuk menjaga, melindungi dan menyelamatkan semuanya yang ada didalam lingkungan sekitarnya. Konsekuensi atas ketidaksadaraan kita akan alami pada kemudian hari setelah segala ciptaan terlihat kosong pada suatu kelak.

Tanah ini milik bangsa terjajah, dan termarjinal namun rasa kecintaan untuk menyelamatkan generasi baru dan melindungi segala ciptaannya seakan menjadi suatu retorika balaka semasa penantian ini. Kesempatan selalu dimanfaatkan hanya untuk memperjuangkan kepentingan perut melalui politik praktis dibawa penjajahan ini. Orang-orang yang berpandangan politisi mereka belum memiliki pemikiran yang sehat dan rasa kecintaan terhadap segala ciptaannya. Perjuangan mereka selalu memburu kepentingan duniawi.

Suatu kelak masyarakat dunia akan menceritakan bahwa tanah yang melimpah dengan potensi alam dan sering disebutkan surga kecil itu pernah dihuni oleh masyarakat pribumi setelah melihat segala ciptaannya dipunahkan secara terstruktur dan sistematis. Kondisi hidup masyarakat pribumi semakin terancam dan terpunahkan habis-habisan tanpa memberi pandangan secara universal terhadap keluarganya, sukunya, dan bangsa pada umumnya.

Kita semua sebagai penghuni diatas negeri ini sedang menangis dan semakin menjerit akibat kemurkaan dari Tuhan. Rasanya hidup kita dikutuk atas ketamakan dan ambisius serius yang berusaha mematikan dan memunahkan segala ciptaan. Tindakan tak bermoral dan bermartabat dalam kehidupan ini kita bisa memikirkan suatu pandangan yang kolektif mengenai hal pembebasan dan penyelamatan segala ciptaannya agar semuanya diselamatkan untuk kemuliaan bagi sang Pencipta di bumi.

Selamatkan generasi penerus, fauna, dan flora serta lingkungan sekitarnya yang ada diatas negeri ini...!


Disposkan : Aweida Papua
Share this article :

.

.

HOLY SPIRITS

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

JESUS IS MY WAY ALONG TIME

TRANSLATE

VISITORS

Flag Counter

MELANESIA IS FASIFIC

MELANESIA IS FASIFIC

MUSIC

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD

FREEDOM FIGHTERS IN THE WORLD
 
Support : AWEIDA Website | AWEIDANEWS | GEEBADO
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Aweida Papua - All Rights Reserved
Template Design by AWEIDA Website Published by ADMIN AWEIDA