Papua Menantikan Penegak Keadilan dan Perdamiaan dunia |
AWEIDA-News, Saat kita mengalami penderitaan, penindasan
dan pembantaian selama proses perjuangan, demi menentukan nasib sendiri. Dan selama hidup ini, seringkali kita selalu berharap pada TUHAN sehingga kita diberi pertolongan dan kasih dan Rahmat yang tak pernah terbatas dalam kehidupan.
Tuhanlah yang menunjukan jalan menujuh kebebasan dan Ia senantiasa memulihkan luka-luka yang kami alami selama hidup. Kita diberi pertolongan dari Kuasa Tuhan sehingga kita bisa bangkit dari ketertindasan dan ketidakadilan sepanjang hidup. Kewajiban kita mendahulukan Tuhan sebagai segala-galanya untuk menunjukan jalan menujuh kedamaian.
Seringkali kita merasa diri orang-orang berintelektual, berprofesional dan yang merasa diri bijak, hanya untuk berkuasa menjadi manusia terhebat diatas kekayaan dan kejayaan dalam kehidupan manusia. Tak pernah merasakan kecukupan atas berkat yang diberikan oleh Tuhan, selama kita hidup di dunia ini. Dunia memang penuh dengan kemunafikan dan kepentingan individualisme yang tak pernah kunjung berhenti.
Kotbah yang berkobar-kobar hanya mendapatkan pertolongan dari Tuhan, tetapi kotbah memanfaatkan kepentingan diri kita, kemungkian kotbah yang memperjuangkan peratian publik saat diberikan kesempatan berkotbah. Mungkin kotbah itu yang membuat penguasa dunia semakin berkuasa dan berjajah terhadap kaum minoritas secara masif.
Berdoa dan berkotbah adalah saranan komunikasi manusia terhadap dia yang menciptakan kami manusia-Nya. Tetapi untuk dipilih menjadi penegak keadilan dan perdamaian hanya Tuhanlah yang menentukanya. Orang-orang yang dipilih adalah mereka yang disebut penegak keadilan yang berusaha menciptakan kedamaian, ketentraman dan hidup mandiri pada suatu bangsa.
Para penegak keadilan dan perdamian adalah mereka yang dipilih dan selalu dihindari dari hal-hal dunia yang tak pernah ikut arus dalam segala bentuk tawaran dari penguasa dunia. Bahkan mereka tak sedikut pun ikut sertakan dalam berbagai kebijakan penguasa itu sendiri, disebabkan hal itu bertentangan ideologi sesunggu-Nya.
Apakah Tuhan mengendaki supaya kita hidup menurut keinginan dunia, karena hanya bertindak sebatas keadialan yang masih terus terjadi dinegeri ini..? Jawabanya, tidak demkian...!
Tak dapat dibenarkan hanya mencari kepuasaan sesaat dibawa kolong langit, dengan menyebut diri-Nya penegak keadilan dan perdamian dunia. Namun justru mengabaikan panggilang-Nya sebagai penegak keadilan dan perdamaian dunia terhadap Umat-Nya.Kami sangat tertarik atas konspirasi, Pr. Marten Luther King yang pernah menantang persoalan rasialisme tanpa menimbulkan kekerasan. Dialah seorang pastor, Marthen Luther King, yang diutus oleh Tuhan untuk menyatukan bangsa kulit putih dan bangsa kulit hitam di Amerika beberapa tahun yang lalu.
Perlakuan diskriminasi adalah satu persoalan tersendiri yang, masih dipelihara oleh penguasa dunia terhadap sekelompok manusia yang berada dalam sesuatu gengaman. Namun, kami punya harapan yang baik bahwa suatu saat akan terjadi perubahan dunia. Percayalah dengan ungkapan "Tak mungkin bagi manusia dunia, mungkin bagi Tuhan" sehingga tercipta kedamaian dinegeri itu menjadi upaya kita bersama memasuki perdamaian dunia. Sadarilah dan merenungkan atas ketidakadilan melawan rasialisme sebagai bahan pembelajaran dan perenungan tersendiri bagi mereka yang sedang mengalami hal demikian.
Untuk mewujudkan rekonsiliasi atas persoalan idelogi tercipta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bila kita meninggalkan kekayaan dan kejayaan. Lalu memilih hidup sederhana demi memperjuangkan hak-hak umat yang berada dalam hegemoni kapitalisme dan kolonialisme terhadap suatu bangsa yang hendak menentukan nasibnya sendiri.
Menurut, kata orang bijak, perjuangan itu, hasil karya nyata demi menantang ketidakadilan dan ketidakbenaran yang terjadi dalam kehidupan manusa. Teristimewa buat umat-Nya, yang sering mengalami penindasan dan pembantaian dibawa proses kapitalisasi dan kolonialisasi terhadap umat-Nya.
Paradigma berfikir seseorang yang tervirus sangat sulit mengobatinya, hanya melalui pemulihan Kuasa Tuhan kita dapat dipulihkan dan dibebaskan suatu bangsa yang mencari kedamaian. Orang yang benar-benar hidup menurut, kebenaran dan selalu bersuara demi kemanusia telah kehilangan secara tragis diantara umat-Nya. Kemungkinan kaum moralis yang selalu menantang ketidakadilan atas persoalan rasialisme telah dipanggil oleh “Tuhan Yang Maha Kuasa”.
Kiranya, Tuhan yang punya rancangan yang terbaik buat kami. Maka mujizat Tuhan akan hadir seorang penegak keadilan dan perdamian yang sunggu-sunggu berdedikasi terhadap bangsa-Nya yang sedang menanti gerbang kemerdekaan. Tuhan maha pengasih dan penyayang terhadap umat-Nya, sehingga mewujudkan kemerdekaan bagi mereka yang berada dalam perbudakan dan penjajahan menujuh kelangsungan hidup bangsa. (AWEIDA)
Tuhanlah yang menunjukan jalan menujuh kebebasan dan Ia senantiasa memulihkan luka-luka yang kami alami selama hidup. Kita diberi pertolongan dari Kuasa Tuhan sehingga kita bisa bangkit dari ketertindasan dan ketidakadilan sepanjang hidup. Kewajiban kita mendahulukan Tuhan sebagai segala-galanya untuk menunjukan jalan menujuh kedamaian.
Seringkali kita merasa diri orang-orang berintelektual, berprofesional dan yang merasa diri bijak, hanya untuk berkuasa menjadi manusia terhebat diatas kekayaan dan kejayaan dalam kehidupan manusia. Tak pernah merasakan kecukupan atas berkat yang diberikan oleh Tuhan, selama kita hidup di dunia ini. Dunia memang penuh dengan kemunafikan dan kepentingan individualisme yang tak pernah kunjung berhenti.
Kotbah yang berkobar-kobar hanya mendapatkan pertolongan dari Tuhan, tetapi kotbah memanfaatkan kepentingan diri kita, kemungkian kotbah yang memperjuangkan peratian publik saat diberikan kesempatan berkotbah. Mungkin kotbah itu yang membuat penguasa dunia semakin berkuasa dan berjajah terhadap kaum minoritas secara masif.
Berdoa dan berkotbah adalah saranan komunikasi manusia terhadap dia yang menciptakan kami manusia-Nya. Tetapi untuk dipilih menjadi penegak keadilan dan perdamaian hanya Tuhanlah yang menentukanya. Orang-orang yang dipilih adalah mereka yang disebut penegak keadilan yang berusaha menciptakan kedamaian, ketentraman dan hidup mandiri pada suatu bangsa.
Para penegak keadilan dan perdamian adalah mereka yang dipilih dan selalu dihindari dari hal-hal dunia yang tak pernah ikut arus dalam segala bentuk tawaran dari penguasa dunia. Bahkan mereka tak sedikut pun ikut sertakan dalam berbagai kebijakan penguasa itu sendiri, disebabkan hal itu bertentangan ideologi sesunggu-Nya.
Apakah Tuhan mengendaki supaya kita hidup menurut keinginan dunia, karena hanya bertindak sebatas keadialan yang masih terus terjadi dinegeri ini..? Jawabanya, tidak demkian...!
Tak dapat dibenarkan hanya mencari kepuasaan sesaat dibawa kolong langit, dengan menyebut diri-Nya penegak keadilan dan perdamian dunia. Namun justru mengabaikan panggilang-Nya sebagai penegak keadilan dan perdamaian dunia terhadap Umat-Nya.Kami sangat tertarik atas konspirasi, Pr. Marten Luther King yang pernah menantang persoalan rasialisme tanpa menimbulkan kekerasan. Dialah seorang pastor, Marthen Luther King, yang diutus oleh Tuhan untuk menyatukan bangsa kulit putih dan bangsa kulit hitam di Amerika beberapa tahun yang lalu.
Perlakuan diskriminasi adalah satu persoalan tersendiri yang, masih dipelihara oleh penguasa dunia terhadap sekelompok manusia yang berada dalam sesuatu gengaman. Namun, kami punya harapan yang baik bahwa suatu saat akan terjadi perubahan dunia. Percayalah dengan ungkapan "Tak mungkin bagi manusia dunia, mungkin bagi Tuhan" sehingga tercipta kedamaian dinegeri itu menjadi upaya kita bersama memasuki perdamaian dunia. Sadarilah dan merenungkan atas ketidakadilan melawan rasialisme sebagai bahan pembelajaran dan perenungan tersendiri bagi mereka yang sedang mengalami hal demikian.
Untuk mewujudkan rekonsiliasi atas persoalan idelogi tercipta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bila kita meninggalkan kekayaan dan kejayaan. Lalu memilih hidup sederhana demi memperjuangkan hak-hak umat yang berada dalam hegemoni kapitalisme dan kolonialisme terhadap suatu bangsa yang hendak menentukan nasibnya sendiri.
Menurut, kata orang bijak, perjuangan itu, hasil karya nyata demi menantang ketidakadilan dan ketidakbenaran yang terjadi dalam kehidupan manusa. Teristimewa buat umat-Nya, yang sering mengalami penindasan dan pembantaian dibawa proses kapitalisasi dan kolonialisasi terhadap umat-Nya.
Paradigma berfikir seseorang yang tervirus sangat sulit mengobatinya, hanya melalui pemulihan Kuasa Tuhan kita dapat dipulihkan dan dibebaskan suatu bangsa yang mencari kedamaian. Orang yang benar-benar hidup menurut, kebenaran dan selalu bersuara demi kemanusia telah kehilangan secara tragis diantara umat-Nya. Kemungkinan kaum moralis yang selalu menantang ketidakadilan atas persoalan rasialisme telah dipanggil oleh “Tuhan Yang Maha Kuasa”.
Kiranya, Tuhan yang punya rancangan yang terbaik buat kami. Maka mujizat Tuhan akan hadir seorang penegak keadilan dan perdamian yang sunggu-sunggu berdedikasi terhadap bangsa-Nya yang sedang menanti gerbang kemerdekaan. Tuhan maha pengasih dan penyayang terhadap umat-Nya, sehingga mewujudkan kemerdekaan bagi mereka yang berada dalam perbudakan dan penjajahan menujuh kelangsungan hidup bangsa. (AWEIDA)