West Papua Mendukung Penuh ULMWP Memasuki MSG |
AWEIDA-News, Perdana
Menteri Solomon Island, Manasseh Sogavare yang juga sebagai ketua MSG yang baru
dalam pidato pembukaan KTT MSG pagi ntadi 24/06/2015) mengatakan Aplikasi
Keanggotaan yang akan dipertibangkan pada pertemuan Para Pemimpin MSG pekan ini
akan menjadi ujian. “Dunia sedang
melihat apakah MSG akan menerima West Papua,” Kata Sogavare.
Ia
juga mengatakan sikap MSG terhadap aplikasi itu akan menjadi ujian tentang
posisi MSG terhadap Hak Asasi dan Konstitusi.
“Dia
mengacu pada aplikasi denganULMWP menjadi anggota penuh MSG, dan aplikasi oleh
Indonesia yang berstatus pengamat saat ini ditingkatkan menjadi anggota
asosiasi,” Menurut orang nomor satu, di negara Salom Islands itu.
Pemimpin
MSG telah mengisyaratkan bahwa, tawaran Papua Barat melalui United Liberation Movement (ULMWP), kemungkinan
gagal, tapi Mr Sogavare telah menyuarakan dukungan luar biasa bagi Papua Barat untuk
memiliki status pengamat.
Anggota
delegasi Papua Barat meneteskan air mata saat mereka berkumpul di sekitar
Perdana Menteri Kepulauan Solomon setelah pidatonya. Mereka mengatakan pidato
Sogavare memberi mereka harapan.
Manasseh Sogavare |
Perdana
Menteri Solomon Island, Manasseh Sogavare yang juga sebagai ketua MSG yang baru
dalam pidato pembukaan KTT MSG pagi tadi 24/06/2015) mengatakan Aplikasi
Keanggotaan yang akan dipertimbangkan pada pertemuan Para Pemimpin MSG pekan
ini akan menjadi ujian. Dia mengacu pada aplikasi dengan ULMWP menjadi anggota
penuh MSG, dan aplikasi oleh Indonesia yang berstatus pengamat saat ini
ditingkatkan menjadi anggota asosiasi.
Perdana Menteri Manasye Sogavare mengatakan
aplikasi untuk keanggotaan baru ke dalam MSG di 20 MSG KTT tidak biasa.
Perdana Menteri membuat komentar ini saat
menyampaikan pidatonya pada pembukaan resmi Pemimpin ke-20 MSG Summit pagi ini.
Dia mengatakan aplikasi menantang banyak
nilai-nilai fundamental yang Melanesia mengaku menjunjung sebagai anggota PBB
dan negara-negara yang didirikan pada prinsip-prinsip Kristen.
Sementara
itu, Perdana Menteri PNG, Peter Oneill akan bergabung besok dalam pertemuan pemimpin MSG untuk memutuskan aplikasi ULMWP.
Peter
Oneill sebelumnya mengatakan ia menyambut partisipasi West Papua tetapi melalui
Melanesia yang lebih besar dengan melibatkan 5 Provinsi Melanesia di Indonesia.
Ia beranggapan bahwa 5 Provinsi lebih representatif.
Dukungan dari pemerintah PNG dan Fiji lebih berprinsip mendukung Melanesia Indonesia (Melindo), yang dipimpin, Frans Alberth Yoku dan Nick Messet yang selama ini, lebih pro Indonesia. Kehidupan orang papua selama ini, berusaha memisahkan diri dari penjajahan Indonesia, tetapi sejauh ini, perjuangan politik memanfaatkan kepentingan sekelompok manusia yang tidak mempunyai berprilaku humanis.
Perlunya, kita orang papua sadar diri, dengan perlakukan keji yang saling menghinati dan dihianati masih terus-terjadi. Rumpun melanesia, bangsa paua berkeinginan memisahkan diri dari penjajahan , tetapi sesama seperjungan dan senasib bermain mata karena ditutupi dengan uang rupiah.
Sebelumnya, Benny Wenda, Juru Bicara ULMWP mengatakan bahwa ULMWP lebih representatif
dan didukung oleh 155.000 petisi, dimana ribuan lainnya adalah dukungan dari
warga muslim atau pendatang yang ada diatas tanah West Papua.
Sementara,
aksi dukungan demo dan doa rakyat West Papua terus dilakukan. Di West Papua,
KNPB yang memediasi rakyat West Papua menyatakan: "Rakyat Pribumi West
Papua memiliki ULMWP sebagai badan yang representatif, sementara 2 Provinsi
Papua dan Papua Barat adalah wakil atau representasi pemerintah kolonial
Republik Indonesia. Wakil penjajah tidak boleh masuk dalam keanggotaan MSG
karena itu bertentangan dengan konstitusi MSG"
Sementara
itu, Perdana Menteri PNG, Peter Oneil akan bergabung besok dalam pertemuan
pemimpin MSG untuk memutuskan aplikasi ULMWP.
Peter
Oneill sebelumnya mengatakan ia menyambut partisipasi West Papua tetapi melalui
Melanesia yang lebih besar dengan melibatkan 5 Provinsi Melanesia di Indonesia.
Ia beranggapan bahwa 5 Provinsi lebih representatif.
Para Pemimpin ULMWP berjabatangan bersama Perdana Menteri Salomon Islands |
Sementara
itu, Benny Wenda, Juru Bicara ULMWP mengatakan bahwa ULMWP lebih representatif
dan didukung oleh 155.000 petisi, dimana ribuan lainnya adalah dukungan dari
warga muslim atau pendatang yang ada diatas tanah West Papua.
Untuk
Gerakan Serikat Pembebasan Papua Barat (ULMWP), sebuah kelompok payung mencari
kemerdekaan dari Indonesia, keanggotaan MSG akan menjadi klimaks dari tahun
upaya lobi untuk mengamankan kursi di forum internasional untuk mendorong
perjuangan mereka.
“50
tahun terakhir dunia mengabaikan seruan bangsa melanesia, rakyat papua selama
ini, kami untuk bantuan dan keadilan dan perdamaian,” kata pemimpin Papua Barat
Benny Wenda.
“Tanpa
Papua Barat, rumpun melanesia tidak bebas, itu sebabnya kami yakin bahwa ketika
Papua Barat menjadi bagian dari MSG, itu akan membawa perdamaian itu sendiri
terjadi.
“Kami
menuntut keanggotaan penuh, tetapi jika kita diberi status pengamat, kita akan
menerima bahwa sebagai titik awal”
Para
pemimpin United Liberation Movement for West Papua, yang beranggotakan Mr.
Oktopianus Mote, Benny Wenda, Jacob Rumbiak, pemimpin di pengasingan lain, Papua
Barat dan pendukung telah diadakan pawai warna-warni di Honiara selama seminggu
terakhir untuk menjaga tekanan up.
Fiji
dan PNG tidak diharapkan untuk mendukung keanggotaan untuk Papua Barat,
sedangkan Vanuatu dan FLNKS Kaledonia Baru telah pendukung West Papua masuk sebagai
anggota penuh di MSG selama ini.
Untuk
sementara, Posisi Vanuatu tidak bisa hadir sekarang pasti dan para pemimpinnya
tidak akan berada di MSG karena kemungkinan mosi tidak percaya di parlemen
pekan ini. Itulah menjadi alasan tidak bisa hadir KTT MSG di Honiara, Salom
Island.(Redaksi: AWEIDA)
Disposkan: AWEIDA-News